PETUNJUK Kasus Subang 2021 Kenapa Harus Periksa DNA Keturunan Ibu? Netizen Usul Keluarga Korban Lakukan Ini

- 19 Mei 2023, 15:23 WIB
Netizen pertanyakan petunjuk pengungkapan kasus Subang 2021, ada juga yang mengusulkan keluarga korban datangi Bareskrim.
Netizen pertanyakan petunjuk pengungkapan kasus Subang 2021, ada juga yang mengusulkan keluarga korban datangi Bareskrim. /Tangkapan layar YouTube Heri Susanto

DESKJABAR – Netizen mempertanyakan petunjuk pengungkapan kasus Subang 2021 dari dokter forensik dr. Hastry yang meminta polisi periksa DNA dari garis keturunan ibu? Mengapa garis keturunan ayah tidak diperiksa?

Sementara itu, ada netizen lain yang mengusulkan pihak keluarga korban kasus Subang 2021, untuk melakukan aksi agar pihak kepolisian segera melakukan pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang telah menewaskan Ibu Tuti dan Amel.

Baca Juga: INILAH 2 Petunjuk Penting Pengungkapan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Menurut Dokter Hastry

Pertanyaan netizen soal pemeriksaan DNA garis keturunan ibu dalam pengungkapan kasus yang pada Agustus mendatang akan tepat berusia 2 tahun itu, merespon penyataan dr.Hastry dalam wawancara di Podcats Deddy Corbuzier sekitar sepekan lalu.

Dokter Hastry adalah dokter forensic yang diturunkan pada pemeriksaan kasus Subang 2021, dimana dia juga melakukan otopsi ulang pada kedua jenasah korban Ibu Tuti dan Amel, sekitar 2 bulan setelah kejadian.

Dalam perbincangan dengan Deddy Corbuzier, dr. Hastry memberikan 2 petunjuk penting untuk membantu pengungkapan kasus Subang 2021, yakni soal pemeriksaan DNA serta jam kematian kedua korban.

Mengapa harus DNA Garis Keturunan Ibu?

Seperti diketahui, dalam obrolan tersebut, dr. Hastry mengemukakan bahwa sejumlah DNA di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut atau disebut juga kasus Subang 2021, tim pemeriksa berhasil mengumpulkan puluhan DNA, tetapi ternyata tidak ada yang cocok.

“DNA-nya sudah ada, tapi tidak ada yang cocok. Kalau tidak ada yang cocok kita cari DNA dari para saksi, ternyata dari saksi juga tidak ada yang cocok,” paparnya.

Menurut dr. Hastry, jika tidak ditemukan DNA yang cocok, seharusnya tarik dari garis keturunan ibu, siapa tahu ada yang cocok. Namun sayangnya, sampai sekarang itu belum dilakukan oleh petugas.

Baca Juga: MENGEJUTKAN, Inilah 3 Jabatan dan Profesi Terbanyak Pelaku Korupsi , 2 Diantaranya Adalah Profesi Terhormat

“Saya juga bilang, saya punya jam kematian lho. Jam kematian korban dibunuh. Ibu Tuti dibunuh sekitar jam 2 sampai jam 4, Amel dibunuh jam 4 sampai jam 6. Jadi saya bermain dong di jam-jam kematian itu. HP siapa yang online saat itu, ambil saja DNA-nya,” ujar Hastry.

Penjelasan dr Hastry itulah yang mengundang pertanyaan dari sejumlah netizen. Hal ini terkuak dalam kolom komentar mereka di kanal YouTube My Channel. Mereka mempertanyakan mengapa harus memeriksa DNA dari garis keturunan ibu? Mengapa tidak dari garis keturunan ayah?

Jawaban logis diberikan Nadi Awin yang mengatakan bahwa mengapa harus garis keturunan ibu, karena ibu kandung Cuma ada satu, namun bapak lebih dari satu.

“@PELANGI KEHIDUPAN  mengapa garis keturunan ibu, mengapa bukan bapak? Ibu kandung cuma ada satu di dunia ini, tpi bapak bisa "lain-lain" tutur Nadi Awin.

Jawaban lebih rinci dan ilmiah dikemukakan akun Pelangi Kehidupan yang menyatakan bahwa DNA garis keturunan ibu akan lebih akurat daripada garis keturunan ayah.

“Knp mengambil sample dari seorang ibu.. krn ibu mewariskan DNA mitokondria, dan kromos XX ibu lebih akurat utk mengetahui silsilah seseorang sampai uyutnya.. jd benar yg Nadi Awin bilang.. ayah bisa siapa saja.. dan kromosomnya XY, tingkat error dlm penentuannya lebih tinggi di banding mengambil sample dari ibu (kromosom XX sebagai pembentuk struktur, jaringan tubuh) atau saudara kandung ibu, andaikan pelakunya Yoseppun.. “ tuturnya.

“DNAnya di ambil dari saudara kandung perempuan Yosep atau dari ibu kandung Yosep. jd pd intinya tes dengan mengambil DNA mitokondria (dari garis ibu) bisa mengidentifikasi apakah memiliki hubungan keluarga secara maternal/jasad antara seseorang dgn yg lainnya..” ujarnya.

Dorong Keluarga Datangi Bareskrim

Begitu lamanya pengungkapan kasus Subang 2021 yang hampir berusia 2 tahun, ada juga netizen yang mengusulkan kepada pihak keluarga korban untuk melakukan aksi ke kepolisian agar kasus ini bisa segera terungkap.

Tedja Suprana mengusulkan pihak keluarga korban ramai-ramai mendatangi Polda Jabar aau ke Bareskrim Mabes polri.

Baca Juga: WARGA Khawatir Proyek Tol Getaci Dikeluarkan dari PSN, Banyak Warga yang Sudah Meninggal Saat Menunggu UGR

“Bisa jadi perhatian Penyidik, kalau keluarga korban ramai² datang, ke Polda Jabar atau ke Bareskrim minta keadilan agar pelaku cepat terungkap. Bila perlu teriak² di hadapan Penyidik. Bukan diam dan tenang² saja. Mengingat tugas Penyidik bukan itu saja. Ini hilang nyawa bukan hilang duit,” tulis Tedja Suprana.

Namun bukan berarti pihak keluarga korban tidak melakukan apa-apa untuk mendorong pengungkapan kasus Subang 2021 tersebut.

Dalam konferensi pers pada 12 Agustus 2022, suami yang juga ayah dari korban kasus Subang 2021 yakni Yosep Hidayah mengemukakan bahwa dia sudah mengirim surat ke Presiden Jokowi. Yosep  meminta atensi Presiden terhadap perkara pembunuhan ini agar segera terungkap.

Saat itu, Yosep yang juga masuk ke dalam saksi kasus yang menggemparkan tersebut, mengaku tak kunjung mendapatkan kepastian keadilan dari pembunuhan istri dan anaknya itu.

"Sejak 18 Agustus 2021 hampir satu tahun pembunuhan terhadap istri dan anak saya belum juga terungkap pembunuhnya. Saya memohon kepada Presiden Republik Indonesia kiranya Pak Jokowi membantu agar kepolisian segera mengungkap pelaku pembunuh terhadap istri dan anak kandung saya," ujarnya.

Yosep mengemukakan, selama ini mereka hanya mendapat jawaban sudah ada titik terang, akan tetapi hampir setahun keadaannya masih tetap gelap gulita.

Menurut Yosep, pihak keluarga sudah mengirim surat selain ke Presiden Jokowi juga ke Menkopolhukam, Kompolnas, dan Polri.

Ia berharap, kasus yang menimpa keluarganya ini bisa terungkap.  Ia meminta keadilan dan kepastian hukum terhadap perkara ini. Ia pun berharap polisi terus melakukan penyelidikan terhadap pembunuhan istri dan anaknya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x