"Birokrasi bisa membantu memberikan informasi kepada masyarakat terkait kinerja Ridwan Kamil sebagai gubernur bukan
sebagai calon, tapi gubernur, itu salah satunya yang diuntungkan," jelasnya.
Sedangkan kelemahan dari RK adalah kaitan janji politiknya yang belum terlaksana atau program yang gagal selama memimpin
Jabar. Hal-hal ini, tegas Arlan akan menjadi "kerikil" bagi Ridwan Kamil jika pada Pilgub Jabar 2024.
2. Dedi Mulyadi
Dalam beberapa pekan ini sosok Dedi Mulyadi mantan Bupati Purwakarata dua kali ini tengah menjadi sorotan publik.
Pasalnya dia ujug-ujug mengirimkan surat pernyataan mundur dari Partai Golkar dan anggota DPR RI.
Masyarakat semakin heboh setelah beberapa hari kemudian Dedi Mulyadi yang di Pilgub Jabar 2018 menjadi Cawagub berpasangan dengan Deddy Mizwar namun kalah, tiba-tiba menyatakan diri masuk Gerindra.
Santer kabar tersiar, konon kepindahan Dedi Mulyadi ke Gerindra dalam upaya memuluskan pencalonannya untuk maju sebagai
Cawagub di Pilgub Jabar 2024 karena di Golkar ada Ridwan Kamil.
Kepindahan Dedi Mulyadi ke Gerindra itu disebut-sebut sangat menguntungkan partai besutan Prabowo Subuanto. Pasalnya Dedi Mulyadi telah memiliki basis atau massa yang kuat di Jawa Barat. Hal ini bisa dibuktikan salahsatunya dengan apapun konten Youtube-nya selalu menjadi viral.
Dedi Mulyadi memiliki pendekatan berbeda dengan Ridwan Kamil ke masyarakat. Sebagai mantan orang nomor satu di Purwakarta yang dianggap sukses dan dekat dengan rakyatnya, Dedi Mulyadi memiliki investasi suara yang bisa menjadi modal kuat pencalonannya.
Menyoroti gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi, Arlan Sidha dari Unjani Bandung mengatakan Dedi Mulyadi memiliki tipikal gaya kepemimpinan yang agak nyentrik dibanding dengan Ridwan Kamil.