Kurniasih Kembali menceritakan awal mula anaknya menghilang. Darel yang disebutnya hiperaktif itu berangkat dari Jakarta ke Subang dalam kondisi sehat. Bahkan sesampainya di Subang Darel tampak senang bermain berlarian di sekitar rumah.
“Pas sedikit lengah kita lepas pengawasan langsung hilang. Baru benar-benar sadar sekitar jam 2 siang (hilang) kemudian kita langsung cari ke mana-mana,” ujarnya.
Sejak saat itu hingga kini Kurniasih masih syok. Namun ia pasrah setelah mendapatkan pencerahan dari sejumlah tokoh masyarakat dan agama yang terus memberikan dukungan moral seperti Kang Dedi Mulyadi.
“Berserah diri saja karena saya sudah dapat banyak pencerahan dari ustaz-ustaz karena ini titipan saya Lillahi Ta'ala saja, Pak,” kata Kurniasih.
Dalam obrolan itu KDM pun memuji mental ayah Darel, Haerudin yang hebat. Haerudin tak pernah terlihat sedih dan lelah untuk terus melakukan pencarian.
Saat disebut seperti itu rupanya Haerudin masih memiliki keyakinan jika anaknya masih ada. Ia mempercayai anaknya itu ada di dalam kamar yang selama ini ia tempati Bersama istri.
“Saya yakin masih ada, saya yakin masih di kamar hanya masih tertutup hijabnya, belum dilihatkan secara kasat mata. Saya kalau tidur sama istri masih merasa tidur bertiga sama anak saya,” ujar Haerudin.
Atas keyakinannya itu Haerudin setiap hari membersihkan kamar tersebut. Bahkan kasur yang digunakan untuk tidur dilapisi oleh selimut kesayangan Darel.