Network
Di perkotaan Sumedang pada jalur jalan raya sepanjang penjual tahu, dan di alun-alun sangat banyak orang dan kendaraan. Tetapi, suasana perjalanan kembali lancar selepas alun-alun Sumedang sampai Tanjungsari.
Bahkan, terjadinya kemacetan di Cimalaka, sebelumnya sudah diperkirakan oleh sejumlah pengendara ketika exit tol Cimalaka tol Cisumdawu dibuka. Sudah banyak yang memperhitungkan, bahwa kemacetan panjang bakal terjadi selepas gerbang tol sampai ke Cimalaka.
Walau ketika itu jalan masih lancar, namun karena jalan Cimalaka-Cipadung masih berupa jalan kabupaten yang tidak selebar jalan raya provinsi dan nasional. Sehingga, terjadi situasi “kekagetan” kondisi gerbang tol dengan jalan reguler.
Sejak ada jalan tol Cisumdawu
Sebagai gambaran, kemacetan parah sampai ke pertigaan Cimalaka Sumedang boleh dikatakan baru kali ini terjadi sejak adanya exit tol Cimalaka tol Cisumdawu. Pada tahun-tahun lalu, kemacetan jalur Sumedang memang ada, tetapi tidak separah sejak ada exit tol Cisumdawu.
Tetapi perjalanan melalui Cadas Pangeran tampak sangat lancar pada malam hari. Hanya saja, tampak beberapa kendaraan truk melintas, sehingga cukup membingungkan para pengendara heran melihat truk sudah bermunculan pada H+1 Lebaran.
Namun tampak pula sejumlah pengendara batal memasuki jalan tol Cisumdawu dari Cimalaka. Ada yang menjadi lebih memilih melalui Sumedang karena ditebak lebih lancar, tetapi ada juga yang mengaku tidak melihat plang penunjuk ke arah gerbang tol Cimalaka.
Walau pengelola jalan tol Cisumdawu mengatakan rute sampai Kertajati Majalengka sudah dibuka, namun masih banyak orang ragu untuk memasukinya. Akhirnya orang-orang lebih suka menempuh jalur lama ke jalan raya Tomo walau akhir terjebak macet yang sangat panjang sampai Cimalaka. ***
