Network
DESKJABAR - Banyak kuliner khas Tasikmalaya yang wajib banget kamu coba, jika singgah ke kota ini.
Mulai dari makanan berat, kuliner tradisional, sampai camilan khas Tasikmalaya bisa dengan mudah kalian temui di sini.
Selain bisa langsung makan di tempat, beberapa kuliner khas Tasikmalaya pun cocok untuk dijadikan oleh-oleh.
Nasi TO Benhil dan surabi Ceu Mamah merupakan beberapa kuliner khas yang hanya ada di Tasikmalaya alias tidak membuka cabang dimanapun.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Ramadhan 2023+Cara Pasang: Desain Cantik, Islami, GRATIS Cocok untuk Medsos Anda!
Kali ini DeskJabar.com akan membahas sedikit tentang kedua kuliner khas Tasikmalaya tersebut, berdasarkan liputan penulis sendiri.
Nasi TO Benhil, Rela Antri Terbayarkan dengan Rasanya
Nasi TO merupakan singkatan dari nasi tutug oncom, yaitu nasi panas yang digalo atau dicampur dengan oncom yang sudah dimasak sebelumnya.
Menjadi salah satu kuliner legendaris yang ada di Tasikmalaya, bahkan beberapa orang menganggapnya belum ke Tasikmalaya jika tak mencicipi nikmatnya nasi TO Benhil.
Meskipun hanya menjual menu sederhana, tapi pembeli rela antri untuk makan di sini, karena rasanya yang sangat otentik dari pertama kali buka hingga sekarang.
Nasi TO Benhil berbeda dengan beberapa nasi TO lainnya yang ada di Tasikmalaya. Selain dari rasa oncomnya itu sendiri, juga dari sambalnya yang terdiri dari dua macam, yaitu sambel merah dan sambel goang.
Kita bisa menambahkan bala-bala ataupun mendoan, orang Tasikmalaya menyebutnya dengan cipe, sebagai menu tambahan.
Tak sampai Rp10.000 anda bisa kenyang makan di warung nasi TO Benhil ini.
Nasi TO Benhil buka setiap hari, mulai pukul 07.30 sampai habis, biasanya jam 10 atau jam 11 sudah habis.
Alamatnya berada di Jl. Petir, Dadaha dekat dengan Kampus UPI Tasikmalaya.
Surabi Ceu Mamah yang Legendaris, Raup Omzet Rp 2 Juta per Hari
Bagi yang belum tahu apa itu surabi, yaitu sejenis makanan tradisional bercita rasa asin gurih, yang berbahan dasar tepung beras dicampur dengan parutan kelapa.
Lokasi surabi Ceu Mamah berada jauh dari pusat kota, tepatnya berada salah satu gang di Kampung Cibodas, Jl. Subanagara, Kecamatan Purbaratu, Tasikmalaya.
Baca Juga: Berbuka Puasa Ramadhan dengan Puding Lumut Mentega Ala Chef Yuda Bustara, Rasanya Seenak Itu
Meskipun berada di perkampungan, namun pembeli yang datang ke surabi Ceu Mamah banyak yang berasal dari warga perkotaan, bahkan dari luar kota.
Sebenarnya surabi Ceu Mamah tak berbeda jauh dengan surabi lainnya, yang membedakannya yaitu sambal oncomnya yang khas, sehingga membuat orang jauh-jauh rela datang ke sini.
Sambal oncom Ceu Mamah sangat wangi, karena bertabur daun bawang yang diiris kasar, sangat pas dicocol dengan surabi hangat.
Cara pembuatannya pun masih tradisional, yaitu masih menggunakan hawu atau tungku bakar, sehingga rasa surabi Ceu Mamah sangat otentik.
Terbilang industri rumahan, yang hanya menjual surabi, namun keuntungan usaha Ceu Mamah tak main-main, per harinya bisa meraup omzet Rp1,2jt sampai Rp2 juta per hari.
Dulu surabi Ceu Mamah hanya mampu menjual 2 kg tepung beras setiap harinya, tapi kini semakin banyak orang yang tahu, produksi pun bertambah, per harinya bisa sampai habiskan 10 kg tepung beras.
Surabi Ceu Mamah buka setiap hari, setelah magrib hingga dini hari. Kemudian istirahat sebentar dan jam 6 pagi kembali buka sampai habis, biasanya tak lebih dari jam 8 pagi surabi sudah habis.
Nah, itulah tadi 2 rekomendasi kuliner khas Tasikmalaya yang legendaris dan wajib kalian coba. Meskipun kita harus rela antri, namun akan terbayarkan dengan rasa dan kenikmatannya.***
