Peserta Petani Milenial Curhat Kejanggalan Pihak Bank hingga Didatangi Langsung ke Rumah, BJB Membantah Tegas

- 3 Februari 2023, 19:32 WIB
Tagihan dari bank terus berjalan sampai-sampai didatangi pihak bank ke rumah. Dan, satu sisi dari Pemprov Jabar sendiri malah diam dan seolah tidak memberikan tanggapan.
Tagihan dari bank terus berjalan sampai-sampai didatangi pihak bank ke rumah. Dan, satu sisi dari Pemprov Jabar sendiri malah diam dan seolah tidak memberikan tanggapan. /

DESKJABAR - Kisruh petani milenial sedang ramai diperbincangkan saat ini. Viralnya polemik ini setelah setelah salah satu peserta yang juga Ketua program petani milenial angkatan pertama, Rizky Anggara.

Dalam curhatannya pada cuitan di Twitter, Rizky mengatakan Pemprov Jabar tidak bertanggungjawab atas program ini.

Pasalnya, sejak program ini bergulir para peserta seolah tidak ada mendapat perhatian dan ditinggalkan begitu saja.

Selain itu, ketika mengikuti program Ridwan Kamil tersebut, aku Rizky bukanya untung tapi malah buntung karena terlilit hutang.

Baca Juga: Kisruh Petani Milenial 1,3 M, Pemprov Jabar Minta Maaf, Tegaskan Tak Lepas Tangan: Senin Dibayar Lunas ke BJB

Baca Juga: Soal Petani Milenial Binaan Ridwan Kamil yang Buntung karena Terlilit Hutang, Ini Tanggapan Pemprov Jabar

Hutang ke Bank Jabar

Kerugian, tidak pernah dibayar oleh salah satu perusahaan swasta yang menjadi offtaker atas program tersebut. Hingga menyebabkan dirinya dan para petani milinial yang lain harus dikejar-kejar utang bank yang nominalnya mencapai Rp 1,3 miliar.

Diakuinya, sampai-sampai dirinya dan teman-teman didatangi pihak bank ke rumahnya masing-masing ditanya perihal hutang ke Bank Jabar. 

Ini yang menjadi keberatan para peserta. Satu sisi program tidak berjalan maksimal yang justru akhirnya malah membuat ruwet, bukannya malah untung.

Janggal Sejak Awal

Rizky mengatakan, program ini dari awal sudah tidak karuan dan dinilai janggal. 

Mulai dari saat pertama mengikuti agenda penandatanganan kerja sama (PKS) di bank BJB.

"Kejanggalan dari pertama launching kita disuruh tanda tangan PKS. Tapi, kita sendiri enggak tahu isi PKS itu. Jadi kita bikin agenda bedah isi PKS. Namanya yang punya perusahaan pasti bisa jawab semua pertanyaan dan bodohnya kami percaya saja," ujarnya.

Nah, di satu waktu disela-sela program bergulir tiba-tiba pihak bank seolah-olah menekan para peserta petani milenial untuk segera membayar hutang.

Sementara, hasil panen meskipun belum maksimal diserahkan ke peng-ekspor, dalam hal ini CV Minaqu.

Namun, proses ekspor mandeg sehingga petani milenial tidak mendapatkan uang atau apapun. 

Belum lagi permasalah dari offtaker. Sementara, tagihan dari bank terus berjalan sampai-sampai didatangi pihak bank ke rumah.

Dan, satu sisi, dari Pemprov Jabar sendiri malah diam dan seolah tidak memberikan tanggapan.

"Jadi kalau disebut dijebak, ya kami merasa dijebak," tandasnya.

Sementara itu, Pemimpin Divisi Kredit UMKM Bank BJB, Denny Mulyadi keterangannya berbeda dengan yang diucapkan Rizky Anggara.

Denny menegaskan, bank BJB tidak pernah mendatangi mereka (petani petani milenial) secara langsung ke rumahnya.

Dijelaskannya, pada pelaksanaan akad ini yakni dengan petani secara langsung dan offtakernya adalah PT. Agro Jabar.

"Kaitan dengan penagihan langsung secara internal dipastikan tidak ada yang menagih namun kami masih mengkroscek tentang penagihan tersebut," tegasnya, Kamis, 2 Februari 2023.

Pihaknya mengaku, terus berkoordinasi dengan offtaker, tidak langsung dengan para petani. 

"Tapi di luar kewajiban, tapi kalau di sisi pembinaan dengan dinas kita lakukan tentang tata kelola keuangan. Itu sebetulnya yang kita lakukan. Jadi yang kita lakukan dari BJB kami pastikan tidak ada penagihan langsung kepada para petani," tegasnya. ***

Editor: Sanny Abraham


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x