Network
DESKJABAR – Hari ini, Jumat 30 Desember 2022 Masjid Raya Al Jabbar yang berlokasi di Jl. Cimincrang No. 14, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, diresmikan.
Peresmian Masjid yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp 1 triliun tersebut akan dilakukan dalam acara bertajuk Jabar Berstabih yang akan berlangsung dari pagi hingga malam.
Masjid yang akan bisa menampung hingga 66 ribu Jemaah tersebut, selain sebagai tempat ibadah juga akan menjadi tempat edukasi dan tujuan wisata religi.
Hal ini dengan disiapkannya Ma’rodh yang berada di lantai dasar Masjid Al Jabbar. Ma’rodh adalah museum tentang sejarah Islam dan Nabi Muhammad SAW, serta penyebaran agama Islama di Jawa Barat dan Nusantara.
Kehadiran Ma’rodh ini diklaim akan membuat para pengjung takjud dengan berbagai kejutan dari konten-konten islami yang disajikan atraktif dengan nuansa teknologi.
Baca Juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan Kerahkan Ribuan PNS ke Mesjid Al Jabbar, Ada Apa Gerangan?
Bahkan nantinya museum religi ini diharapkan akan menjadi destinasi wisata tidak saja bagi masyarakat Jawa Barat, tetapi juga nasional, bahkan internasional.
<H2>Ada Apa Saja di Ma’rodh Masjid Al Jabbar?</H2>
Ma’rodh memiliki arti ruang pamer. Belum diketahui luas museum tersebut, namun dipastikan kawasan ini kemungkinan belum bisa diresmikan berbarengan dengan peresmian Masjid Al Jabbar pada Jumat 30 Desember 2022.
Meski belum diketahui berapa luas Ma’rodh, namun menurut Adi Panuntun, CEO dan Creative Head Sembilan Matahari, museum ini terbilang cukup luas.
Sembilan Matahari dipercaya untuk membangun dan mengelola konten museum Ma’rodh.
Nantinya di museum religi itu akan menyajikan data-data tentang sejarah Agama Islam mulai dari sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW, termasuk peristiwa-peristiwa besar dan penting dalam perkembangan Agama Islam.
“Apa yang kita lakukan tentunya mengadaptasikan dan memvisualisasikan peristiwa-peristiwa besar yang berkaitan dengan kenabian hingga sejarah persebaran Islam di Jabar dan Nusantara,” ujarnya.
“Peristiwa-peristiwa itu disajikan dalam bentuk diorama-diorama yang interaftif, atraktif dan beberapa instalasi menggunakan teknologi multimedia, digital, interaktif media dsb.
Mengutip dari Instagram @msjidrayaaljabbar, Adi Panuntun mengemukakan bahwa tujuan utama dibangunnya Ma’rodh adalah untuk memakmurkan Masjid Al Jabbar.
Jemaah akan datang ke masjid raya ini karena selain untuk beribahad juga bisa mendapatkan edukasi soal agama Islam.
Baca Juga: CARA Pengolahan Limbah Medis Supaya Aman dan Hindarkan dari Penyalahgunaan Oknum
Menurutnya, museum ini nantinya tidak hanya menyasar pengunjung dari masyarakat Jawa Barat tetapi juga nasional, Asia Tenggara, hingga Asia.
“Tidak hanya di Jabar, museun ini konteknya bisa universal bahkan dilengkapi dengan 3 bahasa yakni bahasa Indonesia, Inggris dan bahasa sunda, serta tentunya bahasa Arab,” paparnya.
Andi mengemukakan bahwa data atau bahan informasi yang akan disajikan di Ma’rodh tersebut diimpementasikan dalam konten lebih kreatif dan lebih entertaining,
“Kami pegang prinsip bahw valu- value edukasi harus dikemas sangat entertaining,” papar Andi.
Andi menjamin para pengunjung Ma’rodh akan mendapat banyak kejutan dan menyenangkan untuk menelurusai dan menarik minat pengunjung dari segala usia untuk mendalami sejarah Nabi SAW.***
