Network
DESKJABAR – Sebelumnya Presiden Jokowi memastikan bahwa kereta cepat Bandung Jakarta akan beroperasi pada Juni 2023.
Guna mendukung dimulainya operasional kereta cepat tersebut, Pemkot Bandung bersama PT KCIC (PT Kereta Cepat Indonesia China) telah bertemu untuk membahas akses ke Stasiun Tegalluar.
Sebab hingga saat ini akses transportasi bagi para penumpang yang turun di Stasiun Tegalluar belum ada.
Penyiapan akses transportasi tersebut sangat diperlukan guna mendukung masyarakat kota Bandung bisa menikmati layanan kereta cepat.
Mengingat tempat pemberhentian penumpang berada di luar wilayah kota Bandung yakni di Padalarang (Kabupaten Bandung Barat) dan Tegalluar (Kabupaten Bandung).
<H2>Pemkot Bandung dan KCIC Sepakati Pembangunan Akses Tol ke Tegalluar di Kilometer 151</H2>
Pemberhentian kereta cepat di Bandung berada di Stasiun Tegalluar yang berlokasi di dekat Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Sampai saat ini, akses ke stasiun tersebut hanya berupa jalan desa dan lokasinya dekat dengan stasiun kereta api Cimekar yang sudah eksis.
Guna mendukung transportasi penumpang yang akan menuju kota Bandung, PT KCIC telah bertemu dengan Pemkot Bandung untuk membahas pembangunan akses ke Stasiun Tegalluar.
Seperti diketahui, pemberhentian kereta cepat berada di Halimperdanakusuma (Jakarta), Stasiun Padalarang (Kabupaten Bandung Barat), dan Stasiun Tegalluar (Kabupaten Bandung).
Jarak terdekat ke kota Bandung dari Stasiun Tegalluar sekitar 15 kilometer.
Mengutip dari laman bandung.go.id, Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan bahwa nantinya ada layanan kereta feeder bagi masyarakat Kota Bandung yang menikmati layanan KCJB.
Khusus untuk Stasiun Tegalluar, juga akan dibangun akses masuk ke kota Bandung dar Stasiun Tegalluar melalui akses tol di kilometer 151 yang menghubungkan dengan ruas jalan tol Cileunyi.
“Kita akan membangun jembatan, sementara Kementerian PUPR akan membut exit 151 untuk mendukung KCJB. Dengan adanya exit tol ini, wilayah GBLA dan Masjid Al Jabbar akan lebih berkembang,” ujarnya.
Dalam menghadirkan akses dari Stasiun Tegalluar ke kota Bandung, nantinya akan ada asset lahan milik Pemkot Bandung seluas 5000 hektar yang akan digunakan.
Menanggapi akses tol tersebut, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan bahwa Pemkot Bandung pada prinsipnya menerima dan menyambut positif hadirnya infrastruktur pendukung KCJB.
Selain itu, terkait dibukanya exit tol 151, menurut Yana hal ini dapat membantu mengurai volume kendaraan di beberapa akses masuk ke Kota Bandung.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Bubur Paddas, Selain Enak Makanan Ini Juga Bergizi Tinggi
“Tentu, ini akan memudahkan akses masyarakat Kota Bandung untuk menikmati KCJB. Dan di sisi lain ini bisa mengurai volume kendaraan yang akan masuk di beberapa gerbang tol Kota Bandung (Buahbatu, Moh. Toha, Cileunyi,” ujar Yana.
Khusus untuk pemberhentian di Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar, sejak awal memang sudah akan disiapkan layanan kereta feeder bagi penumpang kereta cepat yang akan turun di stasiun Bandung.
Kereta feeder ini akan disiapkan di dua jalur yakni jalur Stasiun Padalarang –Stasiun Bandung bai yang turun atau naik dari Stasiun Padalarang.
Baca Juga: KEHEBATAN Avatar 2 The Way of Water Karya James Cameron dalam Format 3D, Ayo Coba Tonton !
Satu lagi kereta feeder Stasiun Cimekar –Stasiun Bandung yang akan melayani penumpang kereta cepat yang akan turun atau naik di Stasiun Tegalluar.
Khusus untuk kereta feeder ke Stasiun Tegalluar, pada tahun 2019 pernah dibahas antara PT KAI dengan Pemprov Jabar.
Untuk mendukung penumpang kereta cepat akan disiapkan kereta feeder dari Stasiun Cimekar. Kereta api ini akan melayani empat stasiun yakni Stasiun Tegalluar, Stasiun Laswi, Stasiun Mesjid Al Jabbar, dan Stasiun Bandung.
Kereta api ini akan menempuh jarak sepanjang 16,2 kilometer yang terdiri dari 4 rangkaian dengan kapasitas penumpang angkut per hari mencapai 16.000 orang dari dua arah. ***
