Ada pun kuda renggong merupakan kesenian hiburan selamatan anak sunatan, berupa kuda dihias dan berkeliling kota, diiringi tabuhan tradisional hiburan Sunda.
Hanya saja, beberapa warga di depan pertigaan Samoja mengatakan kurang mengetahui patung kuda itu menggambarkan apa.
“Tidak tahu, itu patung kuda dan orang maksudnya apa,” ujar seorang wanita muda pemilik warung di dekat patung kuda pertigaan Samoja, Selasa, 20 Desember 2022.
Soal sejarah kuda Sumedang
Namun menurut beberapa warga senior di Samoja, Sumedang, kepada DeskJabar, bahwa patung kuda dan orang di pertigaan dekat SPBU Samoja, Sumedang itu mulai ada tahun 1996. Ini merupakan ikon sejarah daerah Samoja terkenal dengan kesenian kuda renggong.
Sampai kini, kesenian kuda renggong masih bertahan pada sejumlah tempat di Sumedang dan perbatasan Subang.
Disebutkan, sejarah kesenian kuda renggong mulai sangat terkenal di Sumedang sejak sekitar tahun 1950-an.
Baca Juga: Tol Cisumdawu Seksi 2-3 Dibuka, Kamis 15 Desember 2022, Pangkas Waktu Cileunyi Sumedang 30 Menitan
Sampai kini, cukup banyak warga lingkungan Samoja, yang merupakan masyarakat petani, masih memiliki cukup banyak hewan kuda.
Apalagi, hewan kuda di Sumedang dan sekitarnya, sampai ke Tanjungsari, memiliki sejarah tradisi terkenal. Bahkan, di Sumedang dan Tanjungsari, sampai kini masih ada lokasi pacuan kuda.