DESKJABAR– Gempa Cianjur berkekuatan magnitude 5,6 yang terjadi pada 21 November 2022 yang telah menewaskan 334 warga, ternyata bukan diakibatkan oleh sesar Cimandiri yang selama ini banyak dibicarakan.
Baru saja BMKG merilis bahwa mereka baru saja menemukan penyebab gempa Cianjur tersebut diakibatkan oleh sesar Cugenang.
BMKG baru bisa mengindentifikasi keberadaan sesar ini yang melintasi Kecamatan Cugenang Cianjur. Untuk itulah sesar ini dinamakan sesar Cugenang.
Dari hasil identifikasi BMKG, sesar Cugenang tersebut melintasi 9 desa di 2 kecamatan, yang membuat warga yang tinggal desa-desa tersebut dianjurkan untuk direlokasi dari zona sesar aktif tersebut.
Baca Juga: BNN Kota Bandung Membuka Lowongan PPNPN Untuk Beberapa Posisi, Cek Cara Pendaftaran
Adapun desa-desa yang dilintasi sesar Cugenang adalah
Kecamatan Cianjur meliputi sebagian Desa Nagrak. Sementara Kecamatan Cugenang meliputi Desa Cibulakan, Desa Benjot, Desa Sarampad, Desa Mangunkerta, Desa Nyalindung, Desa Cibeureum, Desa Ciputri, dan Desa Ciherang.
“Zona bahaya merupakan zona yang rentan untuk mengalami geseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan serta bangunan. Zona ini berada di sepanjang jalur patahan pada jarak 200 hingga 500 meter ke arah tegak lurus kanan kiri patahan,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono Kamis 8 Desember 2022.
Sementara itu Kepala BMKG Dwikora Karnawati menambahkan, di Indonesia sudah teridentifikasi sebanyak 295 patahan aktif atau sesar, namun sesar Cugenang belum termasuk yang teridentifikasi.
“Jadi ini yang baru ditemukan atau teridentifikasi,” tuturnya.