Iapun berjanji kedepan akan berupaya untuk memperbaiki kekurangan termasuk akan membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
"Insya Allah kedepan setelah acara ini kami akan berusaha melengkapi dan memperbaiki kekurangan kekurangan agar terbentuk sekolah aman bencana," ujarnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar menyambut baik inisiatif dari SD Galungungung dengan diadakannya acara tersebut.
Ia memandang hal itu sangat perlu mengingat semakin menggeliatnya penomena kegempaan di seluruh Jawa Barat.
Idealnya menurut Ucu setiap sekolah itu memiliki SPAB dan kemudian dibentuk satgasnya yang terdiri dari semua civitas akademika dan stackholeder.
"Gurunya terlibat, securitynya terlibat, termasuk para penjaga kantin dan pedagang mereka harus terlibat dalam proses pengamanan kebencanaan di wilayah dan sekolahnya masing masing," papar Ucu.
Hasil evaluasi Ucu menyarankan agar keamanan di sekolah itu bukan melulu masalah kegempaan atau bencana alam namun bencana non alam pun seperti kebakaran harus menjadi perhatian.
Ia mengingatkan di setiap sekolah hendaknya tersedia Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Alat Pemadam Api Berat (APAB) dan tak kalah penting menurutnya adalah bagaimana mengedukasi ketidakpanikan yang dibangun semua stackholder.
Ucu juga mengingatkan pentingnya insprastruktur bila terjadi kebakaran seperti lebar dan ketinggian tangga, penyedian APAR, jalur evakuasi, hidran dan lainnya yang wajib dipenuhi pihak sekolah.