DAERAH CIANJUR Yang Terkena Gempa Ada 151 Desa dan 16 Kecamatan, 11 Warga Tasikmalaya Mengungsi ke Taraju

- 28 November 2022, 19:26 WIB
Daerah Cianjur yang terkena gempa ada 151 desa terparah di kecamatan Cugenang, tampak dalam gambar tim SAR sedang melakukan pencarian
Daerah Cianjur yang terkena gempa ada 151 desa terparah di kecamatan Cugenang, tampak dalam gambar tim SAR sedang melakukan pencarian /BPBD Cianjur

DESKJABAR- Daerah Cianjur yang terkena gempa berdasarkan data dari BPBD Cianjur sebanyak 151 desa di 16 kecamatan yang berada di kabupaten Cianjur.

Daerah Cianjur yang terkena gempa di 16 kecamatan tersebut yakni kecamatan Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cilaku, Gebrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, Pacet, Bojong Picung, Cialong Kulon, Mande, Cipanas, Haurwangi dan Ciranjang.

Sedangkan daerah Cianjur yang terkena gempa dengan wilayah paling parah adalah kecamatan Cugenang, di wilayah tersebut hampir semua porak poranda dilanda gempa dan longsor.

Baca Juga: Pasca Gempa Susulan, Cianjur Diguyur Hujan Deras dan Langit Tampak Berwarna Merah Hari Ini, Pertanda Apa?

Akibat gempa Cianjur tersebut puluhan ribu warga mengungsi di tempat pengungsian namun ada pula yang pulang mengungsi ke tempat asalnya.

Sebanyak 11 jiwa korban bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur, mengungsi di salah satu rumah warga di Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.

Mereka merupakan warga Kampung Babakan, RT 04 RW 07, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, salah satu lokasi paling parah dilanda bencana.

Mereka memilih tinggal di rumah me­nantu salah satu ke­luarga pengungsi di Kampung Sukasari, Desa Raksa­sari Kecamatan Taraju. Perjalanan jauh mereka tempuh dengan menggunakan mobil bak terbuka.

Baca Juga: UMK Kota Sukabumi Tahun 2023 Naik Rp 194 Ribu, Ini Angka Besaran Terbaru

Diketahui, sebelas jiwa ter­sebut terdiri atas 4 keluarga. Me­reka tinggal ber­impitan di rumah panggung milik Dah­lan (38), yang hanya ber­ukur­an 6 x 7 meter.

Pemerintah Desa Raksasari telah berupaya menempatkan mereka di salah satu bangun­an BUMDes. Namun, mereka menolak dengan alasan tidak ingin berjauhan satu sama lain.

Dikatakan Dahlan, mereka telah menempati rumahnya sejak Selasa 22 November 2022, sehari setelah gempa terjadi.

"Begitu tahu ada gempa, saya berangkat ke Cianjur guna memastikan kondisi ayah dan keluarga saya. Alhamdu­lillah, meski rumah rusak porak poranda, seluruh anggota keluarga selamat," ujar Dahlan kepada kontributor "PR" Aris Mohamad Fitrian.

Dengan menyewa mobil bak terbuka, ia pun lantas membawa ayah, ibu, dan seluruh anggota keluarganya ke Taraju. Mereka pun tinggal di rumahnya hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.

Baca Juga: Flyover Nurtanio akan Melintasi Tiga Kelurahan di Kota Bandung, Target Selesai Kapan?

Saat ini, untuk keperluan sehari-hari, keempat keluarga ini dibantu masyarakat sekitar dan Pemerintah Desa Raksasari.

"Alhamdulillah, untuk ma­kan sehari-hari ada yang menyumbang. Sebab, saat datang ke Taraju, tidak ada barang yang dibawa, semua tertinggal di dalam rumah yang ambruk," ucapnya.

Kini, keluarga pengungsi Cianjur ini­pun berharap ada perhatian dari petugas kesehatan Puskesmas Taraju. Sebab dua pengungsi di antara­nya, yakni Udung (78) yang telah lansia dan sudah tidak bisa melihat serta Agustiana (19) dengan hidrosefalus sa­ngat membutuhkan perhati­an dan penanganan medis.

Penanganan

Kepala Desa Raksasari, Bambang, mengaku pihaknya tidak keberatan dengan ha­dir­nya pengungsi Cianjur ini ke wilayahnya.

Baca Juga: Bunga Citra Lestari Jadi Wanita Cantik Berkelas, Walau Ada Netizen Takut Lihat Sepatunya

"Kita langsung ber­gerak, untuk mela­ku­kan pendataan hingga me­na­war­kan bangun­an untuk ditempati. Desa juga menggalang donasi ber­sama masya­rakat," ujarnya.

Bambang berharap ada penanga­nan lanjutan bagi kor­ban gempa Cianjur ini. Seperti masalah kesehatan dan kelangsungan hidup mereka.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: PR BANDUNGRAYA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x