DESKJABAR- Daerah Cianjur yang terkena gempa berdasarkan data dari BPBD Cianjur sebanyak 151 desa di 16 kecamatan yang berada di kabupaten Cianjur.
Daerah Cianjur yang terkena gempa di 16 kecamatan tersebut yakni kecamatan Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cilaku, Gebrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, Pacet, Bojong Picung, Cialong Kulon, Mande, Cipanas, Haurwangi dan Ciranjang.
Sedangkan daerah Cianjur yang terkena gempa dengan wilayah paling parah adalah kecamatan Cugenang, di wilayah tersebut hampir semua porak poranda dilanda gempa dan longsor.
Akibat gempa Cianjur tersebut puluhan ribu warga mengungsi di tempat pengungsian namun ada pula yang pulang mengungsi ke tempat asalnya.
Sebanyak 11 jiwa korban bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur, mengungsi di salah satu rumah warga di Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.
Mereka merupakan warga Kampung Babakan, RT 04 RW 07, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, salah satu lokasi paling parah dilanda bencana.
Mereka memilih tinggal di rumah menantu salah satu keluarga pengungsi di Kampung Sukasari, Desa Raksasari Kecamatan Taraju. Perjalanan jauh mereka tempuh dengan menggunakan mobil bak terbuka.
Baca Juga: UMK Kota Sukabumi Tahun 2023 Naik Rp 194 Ribu, Ini Angka Besaran Terbaru
Diketahui, sebelas jiwa tersebut terdiri atas 4 keluarga. Mereka tinggal berimpitan di rumah panggung milik Dahlan (38), yang hanya berukuran 6 x 7 meter.
Pemerintah Desa Raksasari telah berupaya menempatkan mereka di salah satu bangunan BUMDes. Namun, mereka menolak dengan alasan tidak ingin berjauhan satu sama lain.
Dikatakan Dahlan, mereka telah menempati rumahnya sejak Selasa 22 November 2022, sehari setelah gempa terjadi.
"Begitu tahu ada gempa, saya berangkat ke Cianjur guna memastikan kondisi ayah dan keluarga saya. Alhamdulillah, meski rumah rusak porak poranda, seluruh anggota keluarga selamat," ujar Dahlan kepada kontributor "PR" Aris Mohamad Fitrian.
Dengan menyewa mobil bak terbuka, ia pun lantas membawa ayah, ibu, dan seluruh anggota keluarganya ke Taraju. Mereka pun tinggal di rumahnya hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.
Baca Juga: Flyover Nurtanio akan Melintasi Tiga Kelurahan di Kota Bandung, Target Selesai Kapan?
Saat ini, untuk keperluan sehari-hari, keempat keluarga ini dibantu masyarakat sekitar dan Pemerintah Desa Raksasari.
"Alhamdulillah, untuk makan sehari-hari ada yang menyumbang. Sebab, saat datang ke Taraju, tidak ada barang yang dibawa, semua tertinggal di dalam rumah yang ambruk," ucapnya.
Kini, keluarga pengungsi Cianjur inipun berharap ada perhatian dari petugas kesehatan Puskesmas Taraju. Sebab dua pengungsi di antaranya, yakni Udung (78) yang telah lansia dan sudah tidak bisa melihat serta Agustiana (19) dengan hidrosefalus sangat membutuhkan perhatian dan penanganan medis.
Penanganan
Kepala Desa Raksasari, Bambang, mengaku pihaknya tidak keberatan dengan hadirnya pengungsi Cianjur ini ke wilayahnya.
Baca Juga: Bunga Citra Lestari Jadi Wanita Cantik Berkelas, Walau Ada Netizen Takut Lihat Sepatunya
"Kita langsung bergerak, untuk melakukan pendataan hingga menawarkan bangunan untuk ditempati. Desa juga menggalang donasi bersama masyarakat," ujarnya.
Bambang berharap ada penanganan lanjutan bagi korban gempa Cianjur ini. Seperti masalah kesehatan dan kelangsungan hidup mereka.***