DESKJABAR - Pengungsi gempa Cianjur sudah hampir seminggu berada di tenda - tenda darurat. Entah sampai kapan mereka akan berada di tenda yang mayoritas kurang memadai itu.
Mereka tak ingin kembali dulu ke rumahnya karena khawatir gempa susulan, yang selama ini sudah terjadi ratusan kali. Bahkan mereka yang rumahnya tidak rusak parah, memilih tidur di luar rumah atau di tenda pengungsian.
Mereka merasa lebih aman berdiam dan tidur di tenda meskipun kebanyakan dari pengungsi betul-betul tinggal di tenda sangat darurat.
"Kami akan tinggal di tenda dulu. Alhamdulillah saya dan beberapa penduduk satu RT bisa tinggal di tenda Kemensos. Kami juga dibikinkan MCK," ujar Elis salah seorang pengungsi di Kecamatan Cugenang kepada beberapa perwakilan Yayasan Rumah Fikom'85 yang menyampaikan sumbangan titipan para donatur, Jumat 25 November 2022.
Namun tak semua seberuntung Elis yang mendapatkan tenda darurat dari Kemensos yang cukup memadai dengan ventilasi yang baik dan bisa ditutup buka. Banyak pengungsi benar-benar memakai tenda darurat hanya dari terpal seadanya dan tinggal berdesakan di dalamnya.
Sangat merepotkan jiga hujan turun dan malam tiba, angin masuk terlalu banyak dan beberapa bagian tenda ada yang bocor. Penghuni, terutama bayi dan anak - anak akan kedinginan dan rentan sakit. Belum lagi nyamuk yang berseliweran.
Baca Juga: INFO GEMPA TERKINI: Pandeglang Banten Diguncang 4,2 Magnitudo, Berikut Penjelasan Dari BMKG
Bantuan datang dari berbagai daerah, dan itu patut disyukuri. Namun ada beberapa item yang dibutuhkan masyarakat pengungsi yang masih kurang. Selain itu, bantuan itu dibagikan kurang merata dan hanya terkonsentrasi di beberapa tempat.
Berdasarkan pemantauan DeskJabar di lapangan, sebagai contoh di Kampung Cigulakan Cugenang dan Desa Sukawangi Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur, berikut daftar kebutuhan para pengungsi.