Berdasarkan pantauan DeskJabar di Kecamatan Warungkondang dan Cugenang Kabupaten Cianjur, tenda - tenda darurat tersebar di banyak spot. Setiap ada area agak lapang, bahkan di halaman rumah, korban gempa mendirikan tenda darurat.
Mereka tak berani kembali ke rumahnya karena gempa susulan terus terjadi. Laporan BMKG hingga Jumat 25 November sore ada 248 gempa susulan.
Dalam satu tenda yang hanya berukuran sekitar 6 x 4 meter bisa dihuni oleh banyak keluarga. Akibatnya, mereka harus berbagi di ruang sempit.
"Kami selalu membereskan tenda kami, karena tenda akan ketahuan kekurangannya saat hujan. Dimana bocornya dan sebagainya," ujar Yusuf pengungsi tenda darurat di area sawah di Kampung Cigulakan Kecamatan Cugenang.
Sepanjang jalan di Kecamatan Cugenang, hampir semua rumah hancur dan tak dapat dihuni. Beberapa spot memasang pengumuman, seperti "Kami kekurangan terpal dan karpet". ***