GEMPABUMI Mag 5.6, di Cianjur Jawa Barat Tewaskan 46 Orang, Badan Geologi Bandung Sebut Gempa dari Sesar Aktif

- 21 November 2022, 17:57 WIB
Gempabumi Mag 5.6 mengakibatkan sejumlah bangunan rusak, Korban Gempa Bumi di Cianjur Jawa Barat diperkirakan mencapai 46 tewas
Gempabumi Mag 5.6 mengakibatkan sejumlah bangunan rusak, Korban Gempa Bumi di Cianjur Jawa Barat diperkirakan mencapai 46 tewas /Facebook Weleri Neni Ra/

DESKJABAR- Gempabumi mag 5.6 di Cianjur Jawa Barat tersebut sangat besar dampaknya, bangunan rusak dan menewaskan sekitar 46 orang dan 700 orang mengalami luka berat dan ringan, angka itu kemungkinan terus bertambah.

Gempabumi Mag 5.6 di Cianjur tersebut terjadi pada Senin 21 November 2022 pukul 13:21:10 WIB, lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi, dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi dalam pers rilisnya yang diterima DeskJabar pada Senin petang menyebutkan lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: UPDATE, 59 Meninggal 300 Dalam Perawatan Akibat Gempa Bumi Guncang Cianjur Jawa Barat, Gempa 5,6 Magnitudo

Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede.

Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai.

Kemudian menurut Badan Geologi, sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Baca Juga: TERBARU Dampak Gempa Cianjur, 46 Orang Meninggal Dunia dan 700 Orang Luka-Luka, Korban Berada di RSUD CIanjur

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya.

Kemudian menurut Badan Geologi, kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Cianjur.

Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan pada wilayah sekitar lokasi pusat gempa bumi di Kabupaten Cianjur pada skala V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity).

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.

Baca Juga: KORBAN GEMPA CIANJUR, BNPB Sebut Ada 46 Orang Tewas, 700 Luka Berat dan Ringan, Kemungkinan Bertambah

Badan Geologi pun merekomendasikan agar masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.

Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat.

Bangunan di Kabupaten Cianjur harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

Oleh karena wilayah Kabupaten Cianjur tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.

Baca Juga: Begini Perasaan Pemain Persib Bandung Robi Darwis Mendengar Ada Gempa Cianjur Tempat Keluarganya Berada

Kejadian gempa bumi ini diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

Badan Geologi akan mengirim Tim Tanggap Darurat (TTD) ke lokasi bencana guna melakukan pemetaan dampak gempa bumi dan memberikan rekomendasi teknis guna membantu Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi lokasi bencana.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Badan Geologi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah