Pihaknya saat ini, masih menelusuri kebaradaan pelaku SAN. Ferdy juga memastikan bahwa pelaku bukan mahasiswa IPB University.
“Ini masih kita selidiki keberadaannya, tapi yang jelas pelaku bukan bagian dari mahasiswa IPB University,” tegasnya.
Terpisah, para korban penipuan berkedok pinjol, satu persatu mulai buka suara. Salah satunya ZR (19), mahasiswa salah satu kampus negeri terkemuka itu mengaku menjadi salah satu korban dari ratusan mahasiswa yang menjadi korban pelaku SAN.
Awalnya ZR menuturkan, diajak sepupunya untuk menaikkan rating toko online milik SAN di bulan Mei 2022
Hal tersebut dilakukannya, dengan cara memakai pinjaman pada sejumlah platform pinjaman online, diantaranya: Kredivo, Akulaku, Shopee Pay Later dan Shopee Spinjam.
Dengan diiming iiming mendapat keuntungan sebesar 10 persen dari setiap pinjaman yang berhasil dicairkan. Dana tersebut kemudian digunakan untuk membeli barang di toko online milik SAN.
ZR juga mengatakan, sesuai yang dijanji SAN, dia akan melunasi setiap tagihan pinjaman onlinenya.
“Pada bulan Juni,Juli dibayarkan, namun pada bulan Agustus mulai telat, bahkan saya sampai harus menggunakan uang pribadi untuk membayar tagihan pinjol,” terangnya.