GARUT Selatan Rawan Tsunami 3 Meter, dan Gempa Bumi, Peringatan Disampaikan Badan Geologi, Warga Harus WASPADA

- 14 November 2022, 13:22 WIB
Ilustrasi tsunami: Garut selatan dinilai rawan tsunami 3 meter, peringatan itu disampaikan Badan Geologi
Ilustrasi tsunami: Garut selatan dinilai rawan tsunami 3 meter, peringatan itu disampaikan Badan Geologi //Pexels/ Emiliano Arano

DESKJABAR- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan bahwa Kabupaten Garut selatan termasuk daerah yang rawan terhadap tsunami setinggi 3 meter lebih, selain itu juga diketegorikan rawan gempa 2 hari lalu.

Peringatan itu diungkapkan Badan Geologi dalam pernyataan resmi setelah menganalisis kejadian gempa Garut dua hari lalu yang merusak di Kabupaten Garut Jabar pada Sabtu kemarin.

Badan Geologi pun mengeluarkan kajiannya kenapa Garut selatan rawan tsunami dan gempa bahkan menurutnya potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.

Baca Juga: AKHIR ZAMAN, Inilah Tempat yang Aman untuk Berhijrah dan Berlindung dari Dajjal, Indonesia?

"Garut selatan rawan akan terjadinya Tsunami setinggi 3 meter, dari itulah warga harus waspada," ujar Kepala Badan Geologi, Dr. Eko Budi Lelono seperti dalam rilis yang diterima DeskJabar.com, Senin 14 November 2022.

Seperti diketahui pada Sabtu kemarin dilanda gempa bumi cukup dahsyat sekitar pukul 20:18:45 WIB.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 107,36 BT dan 8,18 LS, berjarak sekitar 122,5 km barat daya Kota Garut (ibu kota Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat), dengan magnitudo M5,3 pada kedalaman 10 km.

Sedangkan berdasarkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,378 BT dan 8,179 LS dengan magnitudo M5,2 pada kedalaman 44,6 km.

Berdasarkan data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,37 BT dan 8,03 LS, dengan magnitudo M5,2 pada kedalaman 43 km.

Sebelumnya stasiun BMKG pada lokasi pusat gempa bumi berdekatan mencatat terjadinya gempa bumi dengan kekuatan M4,9 pada pukul 19:23:33 WIB.

Dari hasil analisis Badan Geologi terhadap kejadian gempa Garut tersebut bahwa lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan wilayah pantai Kabupaten Cianjur, Garut dan Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara.

Baca Juga: Meski TOL CISUMDAWU Belum Beres, Aktivitas Bandara Kertajati Majalengka Ramai, 400 Jemaah Umrah Diberangkatkan

Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan batuan rombakan gunung api.

Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman/ subduksi dengan mekanisme sesar naik.

Gempa tersebut telah mengakibatkan kerusakan rumah penduduk di Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut.

Baca Juga: AKHIR ZAMAN, Matahari akan Terbit dari Barat Sesuai Nubuat Nabi SAW, Kapan Itu Terjadi? Ini Kata Syekh Imran

Menurut informasi BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Kabupaten Garut pada skala III MMI (Modified Mercalli Intensity).

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah.

Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi pada dasar laut yang dapat memicu kejadian tsunami.

Menurut data Badan Geologi wilayah pantai selatan Garut tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.

Rekomendasi dari Badan Geologi

1. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.

2. Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat.

3. Bangunan di Kabupaten Garut harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Australia Open 2022, Mulai Besok 15 November, Catat Ini Wakil Indonesia yang Akan Berlaga!

4. Oleh karena wilayah Kabupaten Garut tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.

5. Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Badan Geologi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah