Network
Gempa yang terjadi di Garut tersebut getarannya dirasakan dibeberapa wilayah Garut dan Tasikmalaya dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Ciamis dan Cianjur dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
Kemudian dari hasil permodelan menurut Daryono gempa di Garut selatan tersebut tidak berpotensi tsunami.
BMKG terus melakukan monitoris sejak terjadinya gempa, hingga pukul 20.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M4,1.
Dua kali
Sementara itu, gempa di Garut terjadi tiga kali sebelum gempa yang sama terjadi di Garut dengan kekuatan 4.9 magnitudo.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hartanto menyatakan gempa pertama terjadi pukul 19:29:33 WIB, wilayah Kab. Garut, Jawa Barat dan sekitarnya.
Menurutnya gempabumi ini berkekuatan M=4,9. Episenter terletak pada koordinat 8.14 LS dan 107.35 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 119 km BaratDaya Kab. Garut, Jawa Barat pada kedalaman 16 km.
Dampak gempa yang pertama dirasakan masyarakat di wilayah Cianjur, Tasikmalaya, Garut dan Sukabumi dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), di Kab. Bandung dengan Skala Intensitas I - II MMI (Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang - Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami
Hartanto juga meminta agar masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
