Bahkan, jalur Cilawu ke Salawu dan Singaparna, banyak terdapat pesantren, dan ada kultur masyarakat setempat membuat mushola di tepi jalan untuk memudahkan pelintas ibadah sholat.
Karena kultur, masyarakat di jalu Cilawu ke Salawu dan Singaparna lebih suka membiarkan keindahan alam apa adanya.
Baca Juga: Maria Vania di Bangkok, Tato Naga Jadi Perhatian Pria, Netizen : Hayoo Siapa yang Ngezoom ?
Kembali kepada bencana longsor, diketahui sering terjadi pada jalur-jalur yang memiliki alam indah.
Sebab, topografi alam yang indah biasanya berupa jalur perbukitan.
Jadi, jangan heran, jika pada jalur Cilawu ke Salawu dan Tasikmalaya rawan longsor pada musim hujan.
Baca Juga: Cerita Hantu Pocong, Ustadz Muhammad Faizar : Itu Penghinaan Kepada Syariat Islam
Fenomena longsor bukan hal baru pada jalur Garut ke Tasikmalaya, karena sering terjadi pada musim hujan tinggi.
Masyarakat Singaparna dan Garut yang sudah mengetahui kondisi tersebut, biasanya sudah hafal ada jalur alternatif rute dimaksud. ***