Network
DESKJABAR- Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) untuk nelayan tengah dikaji sistem pengalokasiannya.
Hal itu dilakukan akan BLT BBM ini bisa langsung disalurkan tepat sasaran yakni terhadap penerima yang memang sedang membutuhkan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar, Iendra Sofyan mengatakan, bantuan BBM untuk nelayan pada intinya diberikan berupa BLT.
Dan ini pun hal dilakukan beberapa pengkajian, dikhawatirkan uang tunai malah oleh nelayan tidak dibelikan solar.
Tujuannya seperti arahan Gubernur bahwa skemanya tidak dalam bentuk langsung tunai kepada nelayan tapi langsung ke pembelian BBM.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, kata dia, ingin BLT BBM nelayan bisa tepat sasaran dan bisa memberikan dampak positif terhadap pengendalian harga ikan.
Jadi jangan sampai tidak dibelikan karena pada intinya bantuan harus benar dibelikan solar atau BBM subsidi untuk nelayan bekerja.
"Hal ini supaya tidak terlalu mahal juga nelayan dalam membeli BBM. Skema ini yang diminta gub untuk dicek kembali," ucapnya.
Agar supaya tepat sasaran Disperindag Jabar membutuhkan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan instansi terkait.
Salah satu pihak yang penting dikordinasikan adalah Pertamina.
Baca Juga: Jadwal Sholat Majalengka Hari Ini Rabu 28 September 2022, Ini Waktunya
Kita juga dapat informasi dari dinas ESDM, bantuan pada dasarnya diberikan untuk subsidi bahan bakar, ini akan koordinasikan dengan MyPertamina, sehingga nelayan itu akan terdata di Pertamina.
Seperti diketahui BLT BBM untuk nelayan telah disepakati diberikan pada sekitar 35 ribu nelayan dengan besaran Rp150.000 per bulan dan diberikan selama empat bulan hingga Desember 2022.
Hanya saja itu belum dilakukan karena masih melakukan pendataan melalui kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (Kartu Kusuka).
Kartu itu nantinya digunakan sebagai data penyaluran bantuan untuk nelayan.***
