Kisah Dadang Ruhiat, 10 Tahun Menjadi Tukang Servis Payung Keliling di Kota Tasikmalaya

- 13 September 2022, 17:33 WIB
Dadang Ruhiat 10 tahun menjalani profesi sebagai penjual jasa servis payung keliling di Kota Tasikmalaya./ DeskJabar/Dindin Hidayat.
Dadang Ruhiat 10 tahun menjalani profesi sebagai penjual jasa servis payung keliling di Kota Tasikmalaya./ DeskJabar/Dindin Hidayat. /

DESKJABAR - "Servis payung, servis payung, servis payung..,".

Di siang itu ditengah teriknya sinar matahari suara itu samar samar terdengar dari kejauhan dan semakin jelas bunyinya takala seorang pria berjalan sambil memanggul dua gulung payung bekas di pundaknya mendekati rumah penulis.

"Servis mang, " ujar penulis setengah memanggil si tukang servis (perbaikan) payung sambil mempersilahkan masuk ke halaman rumah.

Baca Juga: Menyusuri Petilasan Dewi Rengganis, Pendakian Gunung Argopuro Bagian 4. Senja Mendengar Lolongan Srigala

Pria separuh baya itu langsung menurunkan beban dipundaknya lalu duduk bersila beralaskan sandal jepit yang ia kenakan.

Kemudian, ia melepas dan meletakan sebuah tas hitam berisi perkakas pendukung yang biasa ia bawa.

Berikutnya ia, mengecek satu persatu 3 buah payung berbagai ukuran yang penulis "orderkan" untuk diperbaiki.

"Wah nu ieu mah meni tos ancur nya pa," (Wah yang satu ini mah sudah hancur ya pak) ujarnya membuka obrolan dalam bahasa Sunda sambil menaruh payung tadi dan mengecek payung berikutnya.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Alam Magelang Yang Indah, Cozy dan Instagramable, Ada View Taman Berwarna-Warni

Lalu Dadang Ruhiat begitu ia sebut namanya saat ditanya penulis, mengurutkan proses perbaikan payung payung tersebut berdasarkan tingkat kerusakannya.

Ternyata ia lebih suka mengerjakan payung yang lebih mudah dahulu perbaikannya sementara payung yang tingkat kerusakannya rumit dikerjakan di akhir.

Ya, memang salah satu payung yang akan diperbaiki kerusakannya cukup parah.

Separoh lebih batang jari jari atas dan jari jari dalamnya pada patah.

Baca Juga: Bharada Sadam diberi Sanksi Demosi Selama 1 Tahun, Bertindak Tidak Profesional Terhadap Awak Media

Lalu, ia pun mulai mengerjakan perbaikan payung payung itu dibantu alat bantu seperti tang, obeng, kawat, benang dan lainnya.

Gerakan jari jari tangan pria berusia 57 tahun itu tampak begitu teliti dan ahli memperbaiki setiap kerusakan pada barang yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari panas dan hujan itu.

Disela sela sela men servis payung, Dadang bercerita bahwa pekerjaan yang ia geluti sudah berlangsung lebih dari 10 tahun.

Setiap hari ia berkeliling menyusuri jalan perkampungan, perumahan hingga pelosok daerah di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Mulai dari wilayah kecamatan Indihiang, Parakan Honje, Cipapagan, Sukarindik, Bungursari, Simpang lima, Mitra Batik, Burujul, Lengkong, daerah Pasar Pancasila, dan lain lain.

Dadang pun bersyukur pekerjaannya ini cukup memberi nafkah buat istri dan 1 orang anaknya.

Meski tak begitu besar uang yang dihasilkan namun ia tetap mensyukurinya.

Malahan, musim hujan saat ini buat Dadang adalah berkah karena cukup banyak yang memanfaatkan jasanya.

"Alhamdulillah, tiap hari berkeliling di Kota Tasik ada saja orang yang ingin memperbaiki payungnya," ujar Dadang.

Baca Juga: Sidang 1 Ton Sabu di PN Bandung Kembali Digelar, Terungkap Saksi Diajak Kemping dan Telah Berpacaran

"Terlebih diwaktu hujan banyak orang yang sengaja mencari cari saya untuk memperbaiki payungnya. Padahal saat musim panas jarang sekali," lanjutnya saat bincang santai bareng penulis, Senin, 12 September 2022.

Dadang, juga bercerita bila sedang musim hujan seperti saat ini dia bisa mengerjakan 8-10 payung per hari.

Malahan disaat rame bisa mencapai 20 buah payung per hari. Meski begitu saat musim kemarau paling banter 5 buah malah bisa dalam satu hari hanya memperbaiki 3 payung saja.

Dadang pun berkisah, sebelum terjun ke jasa serpis payung ia pernah menjadi tukang bangunan.

Namun saat proyeknya sepi ia beralih menggeluti perbaikan korek gas hingga kompor gas.

Baca Juga: 20 Kode Redeem FF 13 September 2022; Dapatkan Mask Funky Knight, Fatal Rider dan Grim Rider Bundle, Dll

Namun, saat ini diakui bahwa jasa servis payung sedang cukup rame karena musim hujan.

Ia pun menjelaskan ada kepuasan batin saat bisa membantu orang lain lewat keahlian yang dimilikinya.

Ia pun bersyukur, karena hampir setiap rumah yang ia kunjungi selalu saja ada yang memberi rokok, makanan, minuman sehingga upah dapat dan perutpun kenyang.

"Alhamdulillah, saya merasa bahagia sudah bisa bantu orang dengan keahlian yang saya dimiliki," kata Dadang.

"Saya juga bersyukur hampir setiap orang yang memperbaiki payung selalu saja ada yang memberi rokok, makanan, minuman, sehingga perut terasa kenyang," ujar Dadang.

Lelaki berkaca mata minus 3 ini berdomisili di sekitar stopan Jati, Indihiang, Kota Tasikmalaya itu mengaku keahliannya didapat dari cara otodidak.

"Alhamdulillah beres pak," ucap Dadang, sambil meneguk segelas air dan menyantap buah buahan yang sengaja penulis siapkan untuknya.

Baca Juga: Link Live Streaming Viktoria Plzen Vs Inter Milan di Liga Champions, Skriniar Waspadai Serangan Balik Lawan

Tak terasa, obrolan santai, akrab, dan penuh makna itu berlangsung sekitar 1,5 jam.

"Jadi Rp 30 ribu untuk tiga payung pak," ujar Dadang saat ditanya total biayanya.

Penulispun menyerahkan sejumlah uang sebagai upahnya dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

"Sami sami pa. Hatur nuhun, mugia kaango sareng awet," (Sama sama pa, terima kasih, semoga kepakai dan awet) ujar Dadang.

Meski hasil akhirnya tentu tak sebaik saat pertama kali dibeli, namun berkat keahlian seorang Dadang, payung yang semula tergolek bak barang tak berguna kembali menjadi berfungsi dan bermanfaat.

"Terima kasih kang Dadang," gumam penulis dalam hati sambil terus memandangi punggungnya dari jauh menyusuri jalanan dengan menawarkan jasanya.

"Serpis payung, serpis payung,..." Senyap senyap suara itu semakin mengecil dan hilang.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x