Buku-buku dan majalah bekas yang dijualnya berasal dari para supplier yang umumnnya tukang rongsok.
Saat ini, novel dan komik yang banyak dicari pembeli, ketika ditanya alasannya, bapak dari delapan putra-putri ini menjelaskan, banyak orang butuh hiburan dengan membaca komik atau novel.
Menurut Ade, saat ini penjualan untuk buku pelajaran bekas sedang lesu, penyebabnya karena pengaruh perkuliahan dan sekolahan yang sempat terganggu akibat pandemik beberapa tahun lalu.
Jika ada buku-buku atau majalah yang terlalu lama berada di kiosnya alias tidak laku, Ade menjualnya secara kiloan.
“Kadang ada buku pelajaran yang tidak sesuai kurikulum lagi, akhirnya buku pelajaran ini jadi numpuk di kios, Saya berinisiatif menjualnya secara perkilo ke tukang rongsok lagi”. Ujar Ade yang kini mulai dibantu anaknya berjualan.
Ade mengenang, ada beberapa buku yang harganya mahal dan banyak dicari orang, seperti Dibawah Bendera Revolusi dan Bandung Tempo Doeloe.
Namun, saat ini harga buku-buku langka pun terimbas pandemik. Harganya menjadi turun.
Di kiosnya sedikitnya tersedia ratusan judul buku bacaan, komik, novel, ensiklopedi, kamus bahasa Inggris dan lain-lain.