Ia mengetahui gerak gerik setiap penumpangnya dari kaca spion yang ada di depan dalam mobil.
Sedangkan letak kaca spion yang panjang berada di depan dalam mobil dan sangat jelas mengamati penumpang, apalagi jok paling depan.
Dendi sebelumnya tidak menyangka ada penumpang yang tengah berkenalan dan memperkenalkan nama masing-masing.
Sebelumnya ia melihat dari kaca spion itu untuk memastikan penumpang penuh atau tidak.
"Leres pak, abdi mah teu nyangki tah. Da maksad teh ningal penumpang, naha tos pinuh atawa acan (benar pak, saya tidak menyangka itu. Padahal saya ingin memastikan jok terisi penuh atau tidak)," katanya.
Keyakinannya dipertegas saat para penumpang mau bayar ongkos ketika sampai di Kebon Kalapa.
Para penumpang membayar ongkos melalui pintu depan yang sengaja dibuka, dan Endi duduk tepat di posisi keluar.
"Abdi kan terang mana penumpang nu mayar saurang, duaan, tiluan atawa saterusna," ucapnya
Biasanya si penumpang saat membayar ongkos itu ada yang ngomong satu atau dua orang saja.
"Ieu mah henteu, tah nu pameget (Rio) nyarios kieu tiluaneun pak sareng abdi itu jalmina istri itu nu duaan (ini tidak, yang laki laki (Rio) berkata ini ongkos untuk tiga orang, wanita yang berdua itu dan saya)," kata pak Dendi S sambil mempergakan Rio menunjuk Lilis serta Ririn.