Pergeseran ini, kata Anton, selain disebabkan calon penumpang sangat manja juga fanatik dengan memilih milih jasa angkutan umum yang ditumpanginya.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Pun kondisi mulai berbalik menjadi jasa angkutan umum yang mencari calon penumpang.
"Di samping pergeseran waktu dan kebutuhan jasa angkutan umum," kata Anton.
Anton menjelaskan, di sela sela pergeseran itu munculah istilah menunggu penumpang atau ngetem.
Karena kondisinya sudah berbalik yaitu jasa angkutan umum yang mencari penumpang, cetusnya lagi, maka mau tidak mau harus menunggu calon penumpang.
Baca Juga: Dago, Kawasan Elite dan Destinasi Wisata di Bandung Utara, Ternyata Dulunya Tempat Ini
"Caranya ya ngetem itu tadi," ucapnya lagi.
Di sini, jelasnya lagi, seorang supir dituntut harus paham tempat tempat mana saja yang berpotensi ada calon penumpang.
"Saat itu biasanya yang dijadikan tempat ngetem diawali dari Kebon Kalapa kemudian perempatan Ijan, Tegallega," ungkapnya.