Kejutan Mengerikan Jelang 1 Tahun Kasus Subang: Pelaku Sudah Diketahui, Psikopat Berperilaku Baik-Baik

- 12 Juli 2022, 09:53 WIB
TKP kasus Subang di waktu malam, jadi saksi bisu tragedi berdarah yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu yang menewaskan Tuti dan Amel. Menjelang 1 tahun kasus Subang pada 18 Agustus 2022 bulan depan, siapa yang akan jadi tersangka, Yosef, Yoris, Danu atau orang lain?
TKP kasus Subang di waktu malam, jadi saksi bisu tragedi berdarah yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu yang menewaskan Tuti dan Amel. Menjelang 1 tahun kasus Subang pada 18 Agustus 2022 bulan depan, siapa yang akan jadi tersangka, Yosef, Yoris, Danu atau orang lain? /Tangkapan layar YouTube Ki Sodo Buono Official/

DESKJABAR - Sebulan lagi, tepatnya pada 18 Agustus 2022, kasus Pembunuh ibu dan anak di Subang atau kasus Subang akan genap berusia 1 tahun sejak kejadian pada 18 Agustus 2021 lalu.

Sejauh ini, penyidik Polda Jabar belum juga berhasil mengungkap apalagi menangkap tersangka kasus Subang yang menewaskan Tuti Suhartini (ibu) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel (anak).

Sebetulnya, beberapa orang yang menjadi saksi dalam kasus Subang sempat dicurigai sebagai dalang atau pelaku di balik tragedi berdarah di Kampung Ciseuti, Jalancagak, Subang Jabar ini.

Anjas Asmara dosen sekaligus pemerhati kasus Subang di kanal Youtube miliknya Anjas di Thailand pada videonya yang berjudul: 'YOSEP & YORIS D1T3T4PKAN SEBAGAI P3LAKU SUBANG SEBENARNYA ?? Ep. 257; publish 11 Juli 2022 menjelaskan para saksi yang dicurigai itu.

Baca Juga: DETIK-DETIK Pikap Terbakar, Memanggang 4 Penumpang Hingga Tewas di Pantura, Pamanukan, Subang

Bukan rahasia lagi, di awal pertama kasus Subang muncul banyak yang sepakat jika orang pertama yang paling dicurigai sebagai pelakunya adalah Yosef dan istrinya Mimin dengan alasan cinta segitiga.

Sebagaimana diketahui, Yosef adalah suami dari korban Tuti sekaligus ayah dari korban Amel. Sedangkan Mimin merupakan istri muda Yosef yang konon dinikahinya secara siri.

Beberapa bulan kemudian tudingan kasus Subang itu berbelok arah. Banyak orang khususnya netizen curiga terhadap Danu, keponakan merangkap pegawai di yayasan yang dikelola korban.

Selanjutnya, tudingan kasus Subang berbelok arah lagi, belakangan yang dicurigai adalah Yoris dan istrinya Yanti. Yoris adalah anak dari almarhum korban Tuti atau kakak dari korban Amel.

Kenapa kecurigaan itu seperti digilir ditujukan kepada para saksi kunci? Anjas di Thailand menjelaskan hal itu karena saksi punya media masing-masing (kanal Youtube).

Melalui kanal Youtube itulah para saksi yang dicurigai sebagai pelakunya melontarkan satetemen kasus Subang dengan versinya masing-masing, sehingga mempengaruhi opini publik.

Baca Juga: Jadwal Singapore Open 2022 Selasa 12 Juli: 6 Wakil Indonesia Berlaga Hari Ini, Ada Apriyani dan Fadia

"Dan masyakarakat juga punya hak, punya persepektif dan menilai mana komentar atau statemen (saksi) yang kira-kira penuh kebenaran atau penuh dengan framing", kata Anjas di Thailand.

Anjas di Thailand menyoroti konten di Chanel Yoris and Family dimana Yoris membuat video berjudul: 'Renungkanlah Belalah Korban Mamah dan Amel Bukan Saya, Istri Saya Maupun Saksi Lainnya Bismillah'.

Pada video itu tersirat pesan dari Yoris yang seperti ingin menyampaikan sesuatu karena kesal dia jadi perhatian netizen
yang menuduhnya sebagai bagian dari pelaku kasus Subang.

Menurut Anjas di Thailand, menyimak beberapa pemberitaan jejak digital Yoris dalam kasus Subang hingga saat ini memang belum ditemukan alat bukti tentang Yoris.

"Misalnya sidik jari dia atau hal-hal yang bebau DNA yang mengarah ke Yoris itu sampai sekarang belum ada", kata Anjas di Thailand.

Jika ada yang berpendapat justru dengan tidak adanya jejak itulah Yoris makin patut diduga dan dicurigai sebagai pelakunya. Sebab mana mungkin tidak ada jejak sedikit pun seperti jejak Danu dan Yosef, padahal dia sering datang ke tempat itu.

"Mungkin aja tapi itu bukan bagian kita untuk mengejarnya. Tapi itu bagian dari kepolisian untuk menyelidiknya lebih dalam", kata Anjas di Thailand.

Anjas di Thailand tidak menutup mata, dalam kasus Subang tidak sedikit yang beranggapan bahwa Yosef dan Yoris adalah orang yang dinilai paling diuntungkan dari meninggalnya kedua almarhumah Tuti dan Amel.

Baca Juga: Kabagpenum Polri: Kronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Berawal dari Pelecehan terhadap Istri Kadiv

Namun di saat bersamaan ada juga sebagaian orang yang membantahnya dan mengatakan bahawa Yosef dan Yoris justru yang sangat dirugikan karena mereka kehilang orang yang dicintai.

Menurut Anjas di Thailand, kedua pendapat itu perlu dibuktikan dengan alat-alat bukti yang sah secara hukum. Sebab dengan hanya berdasarkan asumsi saja itu sangat lemah dan bisa dipatahkan di praperadilan.

"Karena untuk menentukan tersangka harus ada dua alat bukti yang kuat dan motif itu bukan alat bukti. Motif bisa menjadi petunjuk tapi harus ditemukan dulu apa yang kira-kira kuat untuk mengarah ke sana", jelas Anjas di Thailand.

Akan ada manuver lagi

Di tengah masih misterinya siapa pelaku dan dalang kasus Subang sebenarna, ada pernyataan menarik dari saksi kunci Yosef yang dikutip Anjas di Thailand dari tayangan Youtube Koin Seribu 77.

Yosef ditanya apa yang akan dilakukan jika dirinya dinyatakan tidak bersalah namun pelaku atau rombongan yang terlibat (dalang, pelaku, yang membantu dan yang mengetahui) adalah orang dekatnya?

"Siapapun pelakunya, Bapak tak pandang bulu. Berarti tidak ada istilah dekat dan jauh. Sipapun yang melakukan harus dihukum", tegas Yosef.

Anjas di Thailand mengungkapkan, pada bulan pertama kasus Subang, Yosef dan Mimin istri mudanya tidak tinggal bersama. Kata Anjas, ini bisa menjadi indikasi bahwa Yosef pun awalnya curiga terhadap Mimin.

Baca Juga: Cara Menurunkan Agar Kolesterol Rendah, Perubahan Gaya Hidup, Apa Itu diet DASH?

"Di saat bersamaan di bulan pertama, Yoris juga curiga dengan Yosef. Jadi semuanya saling mencurugai", ungkap ANjas di Thailand.

Yang mengejutkan, pada perkembangan selanjutnya Yoris yang berseteru dengan Yosef malah kemudian bersatu dalam satu naungan kuasa hukum yang sama (dengan Yosef) seolah ingin menunjukkan bahwa mereka tidak saling keterkaitan.

Perkembangan semakin aneh, setelah bersatu tiba-tiba Yoris memutuskan untuk tidak memakai pengacara, dan keluar dari tim kuasa hukum Yosef.

"Apakah itu (keputusan Yoris) merupakan satu indikasi bahwa ada sesuatu hal yang dinilai sangat mencurigakan atau ada langkah-langkah berikutnya atau manuver lainnya lagi yang sedang dipersiapkan?", kata Anjas di Thailand.

Tak pandang bulu

Terlepas dari manuver atau satatemen apa lagi yang akan muncul di kasus Subang, dr Hastry ahli forensik Polri menegaskan, pelaku pembunuh kasus Subang adalah seorang psikopat.

Seorang psikopat ungkap dr Hastry seringkali melakukan sesuatu yang di luar nalar, tidak pandang bulu dan tidak melihat siapa calon korbannya. Entah saudaranya, ibunya, adiknya, anaknya, atau siapapun.

"Dalam kehidupan atau pergaulan sehari-hari, psikopat itu tampaknya terlihat (berperilaku) baik-baik saja. Itu terjadi, karena ada gangguan di organ otaknya yang tidak terbentuk secara sempurna", kata dr Hastry.

Dokter Hastry juga mengungkapkan, atas dasar hasil otopsi kedua yang dilakukannya, ia tahu persis benda apa yang dipakai pelaku untuk membunuh kedua korban kasus Subang.

Hal itu dibeberkan Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti --demikian nama lengkapnya-- di kanal Youtube miliknya Hastry Forensik, yang diunggah Selasa 28 Juni 2022.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x