Pilpres 2024 Masih 2 Tahun, Semua Kekuatan Politik Mengarah ke Pemilu, Masyarakat Khawatir Hal Ini Terjadi

- 4 Juli 2022, 13:39 WIB
Tokoh Masyarakat Tasikmalaya, HN Suryana memberikan gambaran situasi politik jelang Pilpres 2024 yang masih 2 tahun lagi karena semua kekuatan politik mengarah ke pemilu/DesJabar.com/ Abdul Latif
Tokoh Masyarakat Tasikmalaya, HN Suryana memberikan gambaran situasi politik jelang Pilpres 2024 yang masih 2 tahun lagi karena semua kekuatan politik mengarah ke pemilu/DesJabar.com/ Abdul Latif /

DESKJABAR- Pelaksanaan Pilpres atau Pemilu Presiden masih 2 tahun lagi. Namun semua kekuatan politik sudah mengarah ke pemilu.

Masyarakat justru khawatir hal ini terjadi di Pilpres 2024 yang masih 2 tahun lagi. Karena suhu politik sudah terasa panas.

Tokoh Masyarakat Tasikmalaya yang juga Direktur Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Hukum Galunggung (STHG) Tasikmalaya Dr HN Suryana SH MHum menjelaskan soal situasi politik jelang Pilpres 2024.

Menurut HN Suryana, saat ini suhu politik menjelang Pilpres 2024 sudah terasa, padahal masih 2 tahun lagi. Semua kekuatan politik sudah mengarah ke pemilu.

Baca Juga: Kasus Doni Salmanan Segera Disidangkan di Bandung, Ini Kata Kasipenkum Kejati Jabar

Yang menjadi persoalan saat ini menjelang Pemilu Presiden atau Pilpres 2024, para elit partai politik sudah membuat berbagai manuver.

Parahnya, kata HN Suryana dalam mengeluarkan statment atau pertanyaan para elit justru tidak dikontrol dan berpotensi membuat kegaduhan di kalangan masyarakat.

"Pernyataan pernyataan para elit kurang terkontrol dan malah membuat kegaduhan di kalangan masyarakat, ini yang bahaya," kata HN Suryana Senin 4 Juli 2022.

Menurut HN Suryana, tindakan para elit menjelang Pilpres 2024 yang masih 2 tahun lagi justru mengajarkan cara yang tidak baik kepada masyarakat.

Baca Juga: Rosul Minta Perbanyak Baca Ini Setiap Hari, Syekh Ali Jaber Menangis ketika Bicara Neraka Jahanam

Para elit tidak sadar apa yang dilakukannya justru membuat kegaduhan di tengah masyarakat dan berpotensi memunculkan gesekan gesekan di tingkat bawah.

"Kelompok elit tidak sadar dan tidak paham dampak dari tindakan yang dilakukan berpengaruh kepada masyarakat. Dan membuat kegaduhan di tengah masyarakat," kata HN Suryana

Harusnya para elit politik di atas bisa memberikan keteduhan, ketenangan, kenyamanan bagi masyarakat menjelang Pemilu Presiden atau Pilpres 2024 yang masih 2 tahun lagi.

Kalau di kelompok elit cara menyelesaikan masalah cukup mudah. Dengan makan bersama saja kata HN Suryana masalah bisa selesai. Namun di kalangan masyarakat berbeda, tidak semudah itu.

Baca Juga: KEJARI BANDUNG Serahkan Uang Hasil Lelang ke BJB Syariah dari Kasus Korupsi Andi Winarto

Perselisihan yang terjadi pada pemilu 2019 lalu masih terus melekat sampai sekarang. Istilah kadrun dan kampret masih tetep muncul sampai sekarang.

Mestinya apa yang terjadi pada Pemilu presiden Pilpres 2019 lalu dijadikan contoh oleh kelompok elit agar tidak terjadi pada Pilpres 2024.

Untuk itu HN Suryana sebagai masyarakat meminta agar para kelompok elit jangan mengeluarkan pernyataan yang membuat kegaduhan di kalangan masyarakat.

"Harusnya kelompok elit itu membuat keteduhan dan kenyamanan di tataran arus bawah. Jangan malah membuat masyarakat gaduh," katanya.

Baca Juga: Niat Puasa Dzulhijjah 1443 H, Ada Shaum Apa Hari Ini? Apakah Niat Puasa Boleh Dilakukan di Siang Hari?

Apa yang terjadi pada Pemilu presiden 2019 lalu harus dijadikan pelajaran agar sistem demokrasi masyarakat Indonesia lebih baik lagi. Dan kuncinya ada pada kelompok elit.

Jika kelompok elit masih mengeluarkan pernyataan yang bisa membenturkan masyarakat maka kata HN Suryana Pilpres 2024 bisa lebih parah dari pemilu 2019 lalu.

"Semoga saja kelompok elit sadar dan lebih mementingkan kondisi masyarakat dan keutuhan bangsa Indonesia ini. Pemilu 2024 jauh lebih baik dari pemilu sebelumnya," kata HN Suryana.

Meskipun Pemilu Presiden atau Pilpres 2024 masih 2 tahun lagi, namun situasi politik sudah mulai memanas. Semua kekuatan politik sudah mengarah ke Pemilu Presiden.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x