DESKJABAR - Operasi Senyap Mahkota kasus pembunuh ibu dan anak di Subang adalah operasi untuk mengungkap tersangka, otak dan pelaku.
Dalam upaya mengungkap tersangka, otak dan pelaku kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dilakukan Operasi Senyap Mahkota.
Inilah yang dilakukan Operasi Senyap Mahkota kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dalam mengungkap tersangka, otak dan pelakunya.
Gelar Operasi Senyap Mahkota itu, kata Ibtahim Tompo, diyakini telah berhasil mengantongi nama-nama tersangka, otak dan pelaku.
Baca Juga: Bang Pi'ie, Tokoh Betawi yang Diabadikan Jadi Nama Jalan, Ternyata Istrinya Keturunan Garut
Kita butuh pembuktian akurat dan petugas tidak bekerja sembrono," ucap Kombes Pol Ibrahim Tompo dalam suatu kesempatannya kepada wartawan di Bandung, Rabu 6 April 2022.
Tak heran, tambahnya, dalam menetapkan nama untuk dijadikan tersangka membutuhkan waktu lama karena memang dibutuhkan kejelasan pembuktian.
Hal itu senada dengan yang diungkapkan pernyataan dr. Sumy Hastry.dari hasil autopsi kedua jenazah Tuti dan Amel yang jadi korban kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
dr. Sumy Hastry menyebutkan polisi telah berhasil mengantongi nama-nama tersangka.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Bahkan latar belakang dan motif terjadinya rajapati itu telah diketahuinya.
"Semenjak dr. Sumy Hastry menggelar autopsi itu sudah jelas semuanya," kata Bang Cecep di kanal YouTube Sebelum Pukul Tiga.
Hal itu diungkapkan Bang Cecep di kanal YouTube Sebelum Pukul Tiga dengan judul ‘D4RK MAGIC/PERJALANAN PANJANG KASUS SUBANG/Bag.Kedua’, rilis 16 Juni 2022.
Sementara itu, 4 orang saksi teperiksa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang disebut sebut mengawasi TKP di tanggal 19 Agustus 2021 diributkan kehadiran sosok banpol.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Objek Wisata Murah di Bandung yang Hits, Instagramable dan Ramah Anak
Sosok banpol inilah kemudian meminta saksi Danu untuk membersihkan bak mandi.
Danu yang saat itu tidak mengenakan sarung tangan terdeteksi DNA sidik jari miliknya tercecer di sekitar TKP.
Termasuk di mobil Alphard warna hitam yang dijadikan tempat penyimpanan kedua jasad Tuti dan Amel.
Pengakuan Danu itu diungkapkan dikanal YouTube Misteri Mbak Suci.
Menurut Danu hal itu terjadi karena saat diminta bantuan oleh banpol dirinya tidak mengenakan sarung tangan, sedangkan banpol yang meminta bantuan dirinya mengenakan sarung tangan.
"Saya tidak pakai sarung tangan sedangkan banpol memakai sarung tangan," akunya lagi.
Pengakuan Danu itu diunggah di kanal YouTube Misteri Mbak Suci, berjudul FAKTA BARU TERUNGKAP... KENAPA DANU BARU UTARAKAN SEKARANG DAN KENAPA TI..., rilis 11 Oktober 2021.
Tragisnya lagi, sosok banpol ini nyaris lenyap dari ingatan karena Kabid Humas Polda Jabar, Erdi Chaniago menyebutkan tidak ada oknum siapapun yang menyuruh saksi Danu membersihkan bak kamar mandi di TKP.
Erdi Chaniago mengatakan, itu saat dirinya menjabat Kabid Humas Polda Jabar di awal kasus pembunuh ibu dan anak muncul.
Namun penegasan itu diutarakan kembali pejabat pengganti, yaitu Kombes Pol. Ibrahim Tompo.
Dengan tegas Tompo mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan data ini, data teknis penyelidikan maupun penyidikan.
"Kita tidak pernah mengeluarkan data teknis penyelidikan maupun penyidikan karena hal tersebut bertentangan dengan Undang Undang KIP (Kebebasan Informasi Publik)," tuturnya.***