Kasus Subang Terungkap, Rohman Akui Ketaledoran dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, 'Salah Saya'

- 25 April 2022, 10:17 WIB
Rohman mengakui keteledorannya dalam mengungkap kasus Subang.
Rohman mengakui keteledorannya dalam mengungkap kasus Subang. /Ririn/DeskJabar.com/

DESKJABAR - Tidak disangka, Rohman mengakui ada ketaledoran dirinya dalam pengungkapkan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Kuasa hukum Yosef dan Yoris mengaku dirinya masih menunggu proses penyelidikan dan ketetapan hukum kedua kliennya.

Rohman dalam sebuah wawancara ekslusif mengakui dirinya taledor kepada polisi.

"Ini salah saya," kata Rohman dalam wawancara ekslusif dengan tim DeskJabar.com Kamis, 21 April 2022.

Baca Juga: KASUS SUBANG HARI INI: Polisi Temukan Bukti Chat Keterlibatan Dicky Pacar Amel sebelum Terjadi Pembunuhan

Lamanya proses penyidikan membuat banyak pihak dirugikan terutama keluarga korban yang dari awal penyelidikan sudah sangat merasakan dampaknya.

Di antara dampak yang dirasakan adalah masalah yang berhubungan dengan rumah TKP yang sampai saat ini tidak bisa dimanfaatkan karena masih digunakan untuk kepentingan penyelidikan.

Saat ditanya mengenai status rumah TKP, kuasa hukum Rohman memberikan keterangannya jika selama ini pihak keluarga tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam TKP.

“Oleh siapa pun, baik saksi-saksi yang ada di TKP, yang tinggal di rumah itu ataupun misalnya yang lainnya kecuali kepentingan Inafis,” kata Rohman menjelaskan.

“Itu kan tidak boleh, kalau Inafis boleh saja. Artinya untuk dalam tahap penyidikan boleh dilakukan itu,” lanjutnya.

Ternyata hal tersebut berdampak bagi pihak keluarga terutama Yosep dan Yoris diana sebagian barang-barangnya berada di dalam rumah TKP.

Baca Juga: DANU MENGHILANG DANU MERADANG: Siapa Danu? Ini Cita-Cita Danu Jika Kasus Subang Selesai

Yosep saat ini tidak bisa tinggal di rumahnya hingga akhirnya tinggal berpindah-pindah tempat. Kadang di rumah istri mudanya Mimin, terkadang di rumah anaknya Yoris atau terkadang di rumah adiknya Mulyana.

Selain itu juga, dalam waktu yang hampir 9 bulan ini rumah tersebut bisa dibilang terbengkalai dan tidak terurus. Ini terlihat dari rumput yang sudah sangat meninggi di sekitar rumah TKP.

“Makannya saya sempat pertanyakan kan kemarin, ya tidak memenuhi rasa keadilan lah sampai hari ini rumah yang selama ini dijadikan tempat tinggal di police line dan tidak terurus,” terang Rohman.

“Pertama kalau ada kerusakan, ya jelas itu ya tidak ada yang bertanggung jawab, polisi mana mau bertanggung jawab kalau ada kerusakan,” lanjutnya.

"Saya masih menunggu komitmen dari pihak kepolisian," kata Rohman.

"Saya salah ketika mendengar berita itu, harusnya saya menkonfirmasi awal tahun kapan dan awal bulan puasa kapan. Itu kan tidak disampaikan kepada pihak Kapolda-nya. Bisa saja awal tahun 2025," ujar Rohman.

Baca Juga: 34 LINK TWIBBON CANTIK Lebaran Idul Fitri 2022 Berikut Cara Menggunakannya: DOWNLOAD GRATIS

Ungkapan Rohman pada saat itu bisa dibilang adalah sebuah sarkasme bagi polisi.

Akibat lamanya kasus ini belum juga menemukan titik terang. Ada semacam kekhawatiran kasus Subang ini akan berlarut hingga bertahun-tahun. Bahkan sudah 2 Kapolda yang menangani kasus Subang ini.

"Saya pikir dengan berlarut-larutnya seperti ini, saya berpijak hanya pada 2 hal. Ada keadilan dan ada kepastian hukum. Dua hal ini harus berhubungan baiklah. Paling tidak seirama. Jangan sampai berlarut-larut seperti ini kan tidak memberikan keadilan dan kepastian hukum seperti ini juga," kata Rohman.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Wawancara Eksklusif


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah