KASUS SUBANG TERKINI, Amel Bukan Target Utama Melainkan Tuti, Melawan, Melarikan Diri, dan Akhirnya Roboh

- 25 April 2022, 05:25 WIB
Kasus Subang terkini, Amel diduga bukan target pembunuhan. Dia melawan, melarikan diri dan roboh
Kasus Subang terkini, Amel diduga bukan target pembunuhan. Dia melawan, melarikan diri dan roboh /Kolase foto DeskJabar.com dan YouTube Indra Zainal Chanel/

DESKJABAR- Jika melihat pemberitaan di media yang sudah tersebar tentang kasus Subang, luka-luka yang terjadi jasad Tuti dan Amel ada perbedaan.

Luka yang terlihat di jasad Amel, saat terjadi eksekusi kasus Subang, almarhumah melawan, melarikan diri, dan akhirnya roboh.

Apakah ini menandakan bahwa Amel sebenarnya bukanlah target utama di kasus pembunuhan Jalancagak Subang tersebut. Sasaran utama pelaku adalah almarhumah Tuti.

Baca Juga: Kasus Subang Terbaru, Yosep Membuat Pengakuan Seperti Ini, Warga Kok Nyinyir, Kenapa, Ya?

Seperti diketahui, kasus pembunuhan Jalancagak Subang terjadi pada 18 Agustus 2021 dengan korban tewas Tuti dan Amel.

Hingga waktu 8 bulan lebih sejak kasus Subang terjadi, belum jelas siapa pelaku dan motif dibalik kejadian kasus pembunuhan yang sadis dan mengegerkan tersebut.

Harapan Polda Jabar bahwa kasus Subang ini akan diumumkan sebelum Ramadhan atau di awal Ramadhan, sepertinya tidak akan terjadi.

Sebab, saat ini bulan Ramadhan akan segera berakhir dalam kurun waktu sekitar sepekan lagi. Namun, tidak ada tanda-tanda kasus Subang akan segera diumumkan.

Perbedaan luka di kedua korban

Mengutip dari kanal Youtube Fredy Sudaryanto Sport dengan judul “Alm Amelia Bukan Targ3t P3mbunvhan ....?” yang tayang pada Minggu 24 April 2022, pemerhati kasus Subang Fredy Sudaryanto membahas tentang hal tersebut.

Baca Juga: TOL CISUMDAWU BISA DIGUNAKAN PEMUDIK, Ridwan Kamil: Normal sampai Exit Tol Cimalaka

Menurutnya, dari pemberitaan di media bahwa hasil otopsi memperlihatkan bahwa almahumah Tuti di eksekusi terlebih dahulu dan almarhum Amel dieksekusi selang beberapa jam kemudian.

Kobdisi luka di kedua jasad sangat menyedihkan. Tuti dipukul oleh benda tumpul disinyalir dlakukan dengan papan pencucian dan almarhumah langsung tewas tanpa ada perlawanan.

“Kalau melihat kasus eksekusi pembunuhan, di beberapa kejadian itu sering terjadi adanya bacokan atau tusukan dan diarahkan ke daerah vital dengan tujuan utama cepat-cepat menghabisi korban,” tuturnya.

“Di atas 90 persen kasus pembunuhan terjadi seperti itu,” papar Fredy.

Tapi di kasus Subang di kedua jasad korban tidak ada luka tusukan, melainkan benturan dan sayatan di kepala.

Di jasad Tuti seperti yang diberitakan media, ada benturan di bagian belakang kepala dan ada beberapa luka robek di mulut. Kalau untuk mematikan tentu tengkorak kepala bagian  belakang sangat vital.

“Tapi untuk sayatan tidak mematikan, walaupun dalam proses lama akan mematikan juga. Tapi di tengkorak kepala, pukulan yang keras segera mematikan,” paparnya.

Sedangkan di jasad Amel, ada benturan di sebelanh pinggir kepala dan ada beberapa sayatan. Bedanya, di jasad Amel ada lebam hitam di mata sebelah kiri.

Baca Juga: 34 LINK TWIBBON CANTIK Lebaran Idul Fitri 2022 Berikut Cara Menggunakannya: DOWNLOAD GRATIS

Apakah itu pukulan keras di mata tersebut dilakukan sebelum eksekusi atau sesudah?

“Kalau dilakukan setelah eksekusi, kemungkinan tidak akan muncul lebam,” ujar Fredy.

Lebam hitam terjadi karean adanya benturan keras sehingga pembuluh darah pecah dan mengakibatkan ada rona warna merah kehitam-hitaman. Berarti dilakukan sebelum eksekusi.

Jika dibandingkan bekas luka di kedua jasad, perbedaannya ada di lebam hitam di mata almarhumah Amel.

Berarti ini seolah-olah almarhumah Tuti langsung dieksekusi langsung di kasus Subang tersebut, atau niatnya langsung mematikan.

“Sedangkan di jasad Amel ada luka sayatan, benturan, dan lebam hitam. Kalau dari 3 bekas luka itu, mana sih anyg pertama yang dilakukan oleh pelaku,” papar Fredy.

“Karena ini akan mengarah ke motif deanng mengetahui urutan luka ini aka bisa mengarah ke motif,” paparnya menambahkan.

Misalkan, Tuti dieksekusi lansung, sedangkan Amel diniyalir ada perlawanan.

Baca Juga: Fabio Quartararo Sang Penakluk Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal pada MotoGP 2022

Fredy berkesimpulan bahwa almarhumah Amel, terlebih dahulu dipukul keras dibagian mata karena ada perlawanan.

Urutan selanjutnya, karena setelah dipukul, Amel tidak langsung tewas, tetapi ada perlawanan atau melarikan diri, kemudian oleh pelaku dipukul oleh benda tunmpul di bagian samping kepala sehingga roboh, dan kemudian pelaku menyayat korban.

“Saya tdak tahu maksud sayatan itu apa?,” ujar Fredy.

Kalau dilihat dari luka ini, setiap kasu pembunuhan tujuannya adalah menghabisi, dan dilakukan ke arah bagian vital.

“Tapi ini ada pukulan duluan. Kalau berniat membunuh Amel tentu tidak dengan pukulan ke mata melainkan memukul dengan alat atau menusuk dengan benda tajam,” ujarnya.

Baca Juga: Pasar Gembrong Kebakaran Semalam, 25 Unit Damkar Dikerahkan dan Berhasil Taklukan Si Jago Merah

“Nah ini seperti tidak ada luka tusukan ke arah vital di tubuh Amel. Berarti seolah-olah tidak ada pelaku niat pelaku untuk menghabisi Amel,” paparnya.

Berdasarkan luka-luka itulah, Fredy berkesimpulan  bahwa target utama pembunuhan di kasus Subang tersebut bukanlah Amel, melainkan almarhumah Tuti.

“Tetapi ini hanya kesimpulan saya pribadi, bisa saja 100 persen salah,” ujarnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Fredy Sudaryanto Sport


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah