Di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Petani Punya Bekal Besar Lebaran, Hasil Tumpangsari Kopi dan Tomat

- 9 April 2022, 12:22 WIB
Fungsional POPT Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Mochamad Sopian Ansori (topi biru), ketika di lapangan pembinaan tanaman kopi di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu, 9 April 2022
Fungsional POPT Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Mochamad Sopian Ansori (topi biru), ketika di lapangan pembinaan tanaman kopi di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu, 9 April 2022 /Dok Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Soal secara teknis, tumpangsari budidaya tanaman kopi dan tomat, disebutkan Mochamad Sopian Ansori, karena berbeda famili jadi aman secara hama penyakit.

 

Baca Juga: Di Majalengka, Janda Kembang Pilih Tinggal Sendiri di Kuburan, Padahal Penghasilan Rp 25 Juta Per Bulan

“Selama 2 tahun menunggu kopi tumbuh, petani mendapatkan penghasilan sampingan dari tomat tetapi kopi secara otomatis ikut dipelihara,” ujar Mochamad Sopian Ansori.

Dalam catatan DeskJabar, sebagai gambaran, khusus di luar usaha perkebunan kopi, yaitu gambaran usaha tanaman hortikultura komoditas tomat diketahui sering mengalami fluktuasi harga drastis.

Harga baik kepada petani untuk komoditas tomat, selama ini adalah pada kisaran Rp 2.500/kg, namun ketika sedang oversuplly harga bisa jatuh ke Rp 250/kg dan banyak dibuang atau tidak dipanen.***

 

 

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah