DESKJABAR – Fenomena kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, diduga berdampak pula kepada banyak urusan lain.
Pada kasus Subang ini, nasib para pegawai yayasan juga menjadi pertanyaan, dampak pembunuhan di Jalancagak.
Menjelang bulan kedelapan pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang merupakan pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional, memunculkan pertanyaan sejauh mana dampak dialami kepada yayasan dimaksud.
Fredy Sudaryanto, salah seorang pemerhati kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang, Jumat, 8 April 2022, memunculkan gambaran seputar kondisi yang ia ketahui.
Menurut Fredy Sudaryanto, sudah ada beberapa saksi yang melontarkan keluhan alias curhat masalah ekonomi keluarganya karena kasus ini.
“Ini realita. Kalau urusan perut, susah ditahan karena harus diisi. Darimana uangnya ? Ini miris,” ujar Fredy Sudaryanto.
Baca Juga: MENGUAK KASUS SUBANG, Rumah TKP Lampu Pernah Menyala di Malam Hari, Siapa Menyalakan ?
Dicontohkan, mulai yayasan, dimana Wahyu kabarnya sudah mengundurkan diri, juga Opik, Kosasih, Danu, dll, juga sudah tidak jelas penghasilannya.
Namun Fredy Sudaryanto menduga, kalau pengurus utama yayasan, seperti Yoris, Yosep, dsb, mungkin punya tabungan dari pendapatan dari yayasan.
Fredy Sudaryanto tidak meyakini para pegawai yayasan memiliki tabungan mencukupi, bahkan diragukan memiliki simpanan.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI, Terjadi Hal Aneh di Rumah TKP Pembunuhan Jalancagak
Dalam kondisi menjelang delapan bulan pasca kejadian pembunuhan, dipertanyakan bagaimana para pegawai yayasan menghidupi keluarganya.
“Bahkan untuk mencari pekerjaan lain, apakah mereka dengan mudah memperolehnya ? Apalagi beberapa orang dikenal, walau pun statusnya hanya ssebagai saksi dalam kasus ini,” tanya Fredy Fredy Sudaryanto.
Gambaran itu muncul pada YouTube Fredy Sudaryanto Sport, “Miris Sekali Mereka Terdampak dengan K4sus Sub4ng Ini,” diunggah Jumat, 8 April 2022.
Baca Juga: Di Cirebon, Hewan Cicak dan Tokek Banyak Diburu Karena Laris Dijual, dan Ada Tempat Pengolahan
Sementara itu, kuasa hukum dari Yosep, yaitu Rohman Hidayat, kepada tim DeskJabar, baru-baru ini mengatakan, bahwa kondisi Yosep pun juga terlunta-lunta hidupnya, karena kasus ini belum terungkap.
Sebab, kata Rohman Hidayat, semua “kunci” aktivitas urusan yayasan berada di rumah kejadian pembunuhan yang menjadi TKP (tempat kejadian perkara) sampai kini belum dapat dimasuki kembali.
Diketahui, kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional bertempat di rumah TKP pembunuhan di Ciseuti Jalancagak, yang sampai kini masih diberi police line.
Rohman Hidayat juga mengatakan, bahwa pihak Yosep juga ingin agar kasus pembunuhan ini segera selesai, dan berharap semua dapat kembali berjalan normal, baik yayasan maupun rumah dimaksud dapat kembali diisi.
Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas karena pembunuhan, pada sebuah mobil Toyota Alphard pada rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021.
Pada Yayasan Bina Prestasi Nasional, Tuti Suhartini adalah bendahara, sedangkan Amalia Mustika Ratu sebagai sekretaris.
Baca Juga: Biodata, Profil, dan Agama Natasha Dewanti, Peran Sarah di Ikatan Cinta, Senang Jalan-jalan
Sedangkan Yosep adalah pendiri yayasan, merupakan suami Tuti dan ayah Amalia, dimana ketua yayasan adalah Yoris, yang merupakan anak Yosep dan Tuti, serta kakak Amalia.
Lokasi pembunuhan adalah pada rumah sekaligus kantor yayasan di Ciseuti Jalancagak, Subang, sedangkan lokasi sekolah yang dikelola yayasan di Serangpanjang. ***