Network
DESKJABAR – Mengungkap kasus Subang diyakini tinggal butuh tambahan satu saksi, untuk menangkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak.
Lewat bulan keenam kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) belum terungkap, walau penyidik sudah menyanyai 106 orang saksi.
Lalu apakah dari jumlah saksi sebanyak itu belum juga diperoleh bukti kuat petunjuk pelaku pembunuhan ?
Baca Juga: TERKINI KASUS SUBANG, Cara Gaib Dilakukan Jika Belum Terungkap Pelaku Pembunuhan Jalancagak
Polda Jawa Barat diketahui sudah melansir sketsa bentuk kepala seseorang yang dicurigai sebagai pengemudi mobil Toyota Alphard, pada pagi hari sebelum kejadian pembunuhan diketahui.
Gambaran diperoleh itu berdasarkan keterangan seorang supir angkot, dimana kendaraannya nyaris bersenggolan dengan mobil Alphard itu yang mundur dari halaman rumah kejadian.
Pada YouTube LURUSKAN!!!, berjudul “BUTUH TAMBAHAN 1 SAKSI MATA ATAU 1 ALAT BUKTI AGAR TERSANGKA DITANGKAP,” diunggah 1 Maret 2022, pengamat kasus pembunuhan di Jalancagak, memberikan analisa.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERKUAK, Misteri Mobil Avanza Putih Terjawab, Pembunuhan Jalancagak
Pengamat itu menduga, sebenarnya supir angkot mengenali pria yang mengemudikan mobil Alphard yang sedang mundur di halaman rumah kejadian itu.
Namun, katanya, penyidik masih memerlukan tambahan seorang saksi lagi untuk menguatkan kesaksian, sehingga polisi bisa menangkap orang yang dicurigai itu.
Pengamat itu menduga, sepertinya penyidik mengacu kepada Pasal 185 ayat (2) KUHAP, yaitu (2) Keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya.
Atau pula, katanya, minimal dua alat bukti tercukupi.
Baca Juga: CERITA HORROR di SUMEDANG, Penampakan Setan Pocong di Jalur Nyalindung
Sementara itu, Heri Susanto, salah seorang pemerhati kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang, pada Kamis, 3 Maret 2022, melansir soal keyakinan dirinya kasus ini segera terungkap.
Heri Susanto juga menduga, bahwa pelaku pembunuhan sebenarnya selalu memantau berbagai pemberitaan kasus pembunuhan yang dilakukannya di Jalancagak, Subang itu.
Disebutkan, mereka yang merasa sakit dengan kasus pembunuhan ini adalah hanya keluarganya, namun juga masyarakat. Sebab, menyangkut urusan rasa aman masyarakat sekitarnya.
Baca Juga: Pengejaran Dajjal, Kisah Langka Akhir Zaman, Ustadz Khalid Basalamah Menceritakan
Heri Susanto memperhatikan serba kesamaan angka 8 dan 18 dalam kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang ini, antara tanggal tahun, antara kejadian pembunuhan dan pendirian yayasan, dll.
Ia juga mengatakan dirinya bukan dukun atau paranormal, namun sudah “melihat sesuatu” di luar nalar soal pengungkapan kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang ini.
“Prediksi saya, kalau benar, Alhamdulillah, kalau salah, itu di luar kemampuan saya, Insya Allah, akan terungkap pada bulan ke delapan, yaitu sekitar akhir Maret,” ujarnya.
Baca Juga: Di Bandung, Dua Pasar Ini Pernah Berjaya Ikon Pasar Elektronika, Hobi Elektronik Pernah Semarak
Gambaran itu muncul pada YouTube Heri Susanto, berjudul “Bulan Maret Akhir Dari Trag3di Subang ‼️|| Heri Susanto,” diunggah Rabu, 2 Maret 2022.
Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas dalam bagasi mobil Toyota Alphard yang berada pada garasi rumah di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.
Kedua korban adalah pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional, dimana Tuti Suhartini adalah bendahara dan Amalia Mustika Ratu adalah sekretaris.
Lokasi kejadian pembunuhan adalah pada rumah di Ciseuti Jalancagak, Subang yang sekaligus kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional, sedangkan lokasi sekolah adalah di Jalan Raya Serangpanjang, Subang yang merupakan jalur Subang ke Purwakarta. ***
