Lahan Kritis di Pacet, Kabupaten Bandung Siap Ditanami Kopi pada Maret 2022

- 26 Februari 2022, 10:25 WIB
Lahan kritis di Desa Cikawao, Kecamatan, Pacet, Kabupaten Bandung, yang siap ditanami kopi pada Maret 2022.
Lahan kritis di Desa Cikawao, Kecamatan, Pacet, Kabupaten Bandung, yang siap ditanami kopi pada Maret 2022. /Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

 

DESKJABAR- Kondisi lahan kritis di Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung siap ditanami kopi pada awal Maret 2022, dengan dilakukan di Desa Cikawao.

Langkah itu merupakan salah satu penanganan dampak perubahan iklim, yang dilakukan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

Ada lahan kritis yang ditanami di Desa Cikawao itu menggunakan tanaman kopi varietas Lini S-795 sebanyak 12,500 pohon seluas 5 hektare.

Baca Juga: Perjalanan Bandung ke Santolo Garut, Via Pangalengan, Dikuntit Kuntilanak dan Burung Gaib

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail, melalui Plt Kepala Bidang Pengembangan dan Perlindungan (Banglin) Yayan C Permana, di Bandung, Sabtu, 26 Februari 2022 mengatakan, kegiatan ini berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca dan membantu peningkatan cadangan karbon.

Ada pun lokasinya, menurut Yayan C Permana, ada di hulu sub daerah aliran sungai (DAS) Ciharus mendukung penataan lahan kritis. Ini sebagai bentuk kontribusi nyata Disbun Jawa Barat terhadap kegiatan Citarum Harum.

Sehari sebelumnya, yaitu pada Jumat, 25 Februari 2022, pihak Dinas Perkebunan Jawa Barat telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Desa Cikawao. Rencana penanaman kopi dilakukan pada awal Maret 2022.

Baca Juga: Cerita Horror Mengantar Jenazah Dukun, Rute Bandung Melintasi Pangalengan Tujuan Garut

Para penduduk Desa Cikawao berusaha tani dengan menanam sayuran, terutama bawang merah, kol, dsb. Mereka disarankan menanam kopi arabika jenis Lini S 795.

Dengan ditanami kopi, memiliki manfaat strategis, selain ekonomi dan penyelamatan lingkungan, diharapkan mampu membantu memulihkan iklim mikro kawasan setempat dari dampak perubahan iklim.

Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan Bidang Banglin, Mochamad Sopian Ansori, menyebutkan, tanaman kopi arabika merupakan salah satu komoditas perkebunan yang multifungsi, yaitu manfaat ekonomi dan lingkungan.

Baca Juga: Ular Asli atau Jin Menyamar, Ini 6 Cara Membedakan Ciri-ciri, Ustadz Khalid Basalamah Juga Menyebutkan

Tanaman kopi arabika diketahui cepat menghasilkan, pasarnya bagus, juga memiliki kemampuan pengendalian erosi, maupun bermanfaat sumber cadangan air.

Mengapa disarankan menggunakan tanaman kopi varietas Lini S 795 di Desa Cikawao, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung itu, karena varietas ini yang paling cocok untuk kondisi setempat.

Tanaman kopi Lini S 795 diketahui cepat menghasilkan dengan produktivitas bagus, tergolong kuat, serta cukup tahan hama dan penyakit. ***

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah