DESKJABAR- Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4.2 mengguncang Pangandaran pada Rabu 2 Februari 2022 sekitar pukul 10:23:02 WIB, akibat aktivitas Subduksi lempeng Indo-Australia.
Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Subduksi lempeng Indo-Australia menunjam menelusup kebawah Lempeng Eurasia
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis kejadian gempa sekitar 10 menit lalu itu berpusat di Barat Daya Pangandaran.
Goncangan gempa bumi tersebut tidak hanya dirasakan di Pangandaran tapi juga dirasakan di wilayah Tasikmalaya, Ciamis, dan Garut.
Gempa terkini hingga dirasakan di Tasikmalaya, Ciamis dan Garut tersebut itu merupakan jenis gempa tektonik berlokasi di laut pada jarak 82 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR pada kedalaman 18 kilometer.
Menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto ST, MM dalam siaran persnya menyebut episenter terletak pada koordinat 8.16 LS dan 107.91 BT.
Lalu menurut Hartanto, jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Subduksi lempeng Indo-Australia menunjam menelusup kebawah Lempeng Eurasia.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Subduksi lempeng Indo-Australia menunjam menelusup kebawah Lempeng Eurasia," ujar Hartanto sebagaimana dalam pers rilisnya yang diterima redaksi DeskJabar.com, Rabu 2 Februari 2022 siang.
Dijelaskan Hartanto, gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Ciamis dan Tasikmalaya dengan Skala Intensitas II - III MMI.
Kemudian di Cipatujah, Cijulang, Ciawitali, Pangandaran, Parigi, Cikatomas, Ciawitali, Singajaya, Cisompet dengan skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang - Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
Hartanto juga menyebutkan hingga pukul 10:46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***