DESKJABAR- Konflik soal pergantian jabatan strategis di Pemerintahan Kota Bandung (Pemkot Bandung) yang terjadi akhir tahun 2021 lalu masih terbawa suasananya hingga awal tahun 2022.
Meski tidak sekencang pada akhir tahun 2021 namun konflik itu masih dirasakan di lingkungan pejabat di Pemkot Bandung, di depan mereka terlibat someah namun dibelakang masih seolah menyimpan dendam.
Berangkat dari itu Forum Peduli Bandung (FPB) mendorong agar Plt Wali Kota Yana Mulyana dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna hendaknya sejalan dan senantiasa akur dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Bandung.
Karena masyarakat pada umumnya menghendaki pemimpinnya selalu dalam keadaan kondusif tanpa konflik untuk kemajuan bersama kota ini.
"Forum Peduli Bandung forum mendesak mereka untuk segera akur agar lebih kondusif. Coba buktikan kepada publik bahwa Anda berdua bisa bersalaman, tunjukin ke publik dapat saling berangkulan," kata Kordinator FPB Kandar Karnawan atau biasa disebut Mang Aan, Rabu 13 Januari 2022.
Sebelumnya Mang Aan melakukan diskusi masalah ini pada Selasa 12 Januari 2022, saat itu hadir DPP Lsm Korek yaitu Ketua Umum Haidir A Ismail dan Sekjen Toto P, Asep Irwan dari Lsm Jabar Transparan, wakil dari Ormas Manggala Garuda Putih, Agus Satria dan Gan Gan Garmana yang tergabung dalam FPB mengatakan, posisi FPB adalah netral, tidak berpihak kepada Plt Wali Kota dan Sekda Kota Bandung.
"FPB bersikap netral, objektif tidak berpihak. Sebaiknya Plt Wali Kota Bandung dengan Sekda kompak untuk memimpin Kota Bandung. Kalau pemimpin berjalan sendiri-sendiri tentu saja membingungkan dan yang rugi tentunya masyarakat Kota Bandung," terang Mang Aan yang didampingi Sekjen FPB Asep Irwan.