Pihak Sekutu mengorek keterangan salah seorang KNIL (tentara Hindia Belanda) yang melarikan diri dari tawanan Jepang di kamp sekitar Andir tahun 1943.
Tentara KNIL itu menyebutkan, bahwa pihak Jepang melakukan perpanjangan landasan lapangan terbang Andir ke arah timur, dengan meratakan banyak kuburan orang-orang pribumi.
Kuburan-kuburan orang pribumi di timur landasan lapangan terbang Andir itu diratakan begitu saja, tanpa dipindahkan isinya.
Nah, kalau zaman kini, suasana ujung timur landasan lapangan terbang Bandara Husein Sastranegara Bandung merupakan salah satu sudut pemandangan oleh masyarakat kota ini.
Baca Juga: Gadis Cantik Ini Tinggal di Kuburan di Bandung, Usaha Warung Laris Tapi Sering Disangka Hantu
Orang-orang yang menggemari suasana kehidupan bandara, menikmati pemadangan pesawat ketika berputar di landasan untuk take off, maupun melihat pesawat yang mendarat.
Sebagai catatan, lapangan terbang Husein Sastranegara menjadi hidup kembali sebagai lapangan terbang internasional sejak tahun 2006 lalu, melalui penerbangan Kuala Kumpur Malaysia-Bandung pp disusul kemudian Bandung-Singapura, pp.
Namun semasa zaman kolonial Belanda lalu, ketika masih bernama Lapangan Terbang Andir, bahwa rute penerbangan internasional dari Bandung adalah ke Amsterdam Belanda pp, dengan singgah di Batavia (kini Jakarta). (Kodar Solihat/DeskJabar.com)***