ANALISIS TERBARU KASUS PEMBUNUHAN SUBANG, Kesalahan di 48 Jam Pertama Membuat Kasus Sulit Terungkap?

- 23 Desember 2021, 18:04 WIB
Anjas di Thailand
Anjas di Thailand /YouTube Anjas di Thailand
 
DESKJABAR - Memasuki bulan ke-5 kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, analisis terbaru pun muncul. 
 
Seperti biasa, Anjas Asmara yang merupakan tenaga pendidik di salah satu universitas di Thailand dan Youtuber yang mengawal kasus pembunuhan Subang kembali dengan analisis barunya. 
 
Kali ini Anjas menganalisis soal 48 jam pertama pasca kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang yang diduga terdapat kesalahan kecil dari penyidik, sehingga membuat kasus ini sulit untuk terungkap. 
 
"Sebenarnya pelakunya gak jago jago amat sih. Cuma ada dugaan bahwa ada keteledoran dari tim penyidik. Terutama pada saat awal-awal kasus ini muncul di 48 jam pertama," ujar Anjas dalam viseo di kanal YouTube Anjas di Thailand yang diunggah pada Kamis, 23 Desember 2021.
 
 
Dalam analisa terbarunya, Anjas juga mengungkap saat ahli forensik Sumy Hastry yang melakukan autopsi kedua pada jasad Tuti dan Amel lalu mengkoreksi waktu kematian. 
 
Anjas juga menuturkan bahwa 48 jam pertama tersebut, penyidik mengumpulkan bukti-bukti yang ada. 
 
Namun, ada dugaan yang juga dilontarkan oleh netizen, bahwa penyidik melakukan kesalahan sehingga kasus ini belum terungkap hingga saat ini. 
 
Anjas juga mempertanyakan apakah kesalahan ini merupakan faktor manusiawi atau memang adanya framing. 
 
 
Karena saat ini sedang ramai netizen menduga bahwa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang bukanlah kriminal murni. 
 
Melainkan ada efek domino jika kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terungkap, maka akan terungkap juga kasus lainnya. 
 
Lalu Anjas pun dalam analisanya menyinggung soal tidak sterilnya Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuh ibu dan anak di Subang sejak awal kasus ini muncul. 
 
Hal-hal ini yang membuat netizen akhirnya meyakini bahwa penyidik melakukan keteledoran di 48 jam pertama kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. 
 
 
Menurut Anjas, hal ini juga mengancam kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian Indonesia. 
 
Karena saat ini, banyak pihak yang tengah menantikan kapan penyidik dan kepolisian akan mengumumkan nama-nama pelaku dari pembunuh ibu dan anak di Subang. 
 
Lalu soal hasil autopsi, Anjas pun membahas melalui analisanya. Ia pun tidak meragukan kinerja dari pihak forensik yang melakukan autopsi pertama. 
 
 
Anjas menuturkan bahwa memang dalam autopsi tersebut, Sumy Hastry juga melakukan penambahan-penambahan yang mungkin belum rinci, termasuk waktu kematian dari kedua korban yang dikoreksi. 
 
Anjas pun mengharapkan agar tim penyidik bisa segera mengumumkan nama-nama pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang secepatnya. 
 
Dari alat bukti yang sudah tersebar informasinya di media massa, Anjas juga menantikan penyidik untuk segera mengumumkan agar kasus ini segera terungkap.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x