Network
DESKJABAR – Sudah memasuki bulan keempat kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, namun sampai saat ini masih belum jelas kepastiannya siapa tersangka dibalik peristiwa keji ini.
Sejak awal kasus kejadian pembunuhan pada 18 Agustus 2021, yang harus merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Ternyata ada alasan Yosef segera menyewa pengacara, hal itu karena pernyataan sang adik Mulyana pasalnya ia sempat menaruh curiga pada kakaknya tidak hanya itu Mulyana juga sempat ingin memukul Yosef.
Baca Juga: DETIK-DETIK TERUNGKAP Kasus Pembunuhan Subang, Inilah Penyebab Luka di Kaki DANU
Sebelumnya publik seakan dibuat curiga oleh Yosef pada saat menyewa pengacara, padahal yang menjadi korban yaitu istri dan anaknya sendiri.
Yosef Hidayah alias Yosef Subang merupakan suami sekaligus ayah dari korban pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Sementara itu, Yoris Raja Amirullah alias Yoris yaitu anak pertama dan juga kakak dari korban, sedangkan Mimin adalah istri muda dari Yosef.
Ketiga orang tersebut sempat dicurigai oleh Mulyana mengingat di TKP tidak ada kerusakan pada pintu dalam peristiwa naas yang menimpa Tuti dan Amel sapaan kedua korban.
Terkait kecurigaan Mulyana terhadap orang terdekat korban, hal ini juga melatarbelakangi dirinya untuk menyewa pengacara dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran apakah ketiga orang yang dicurigai Mulyana benar atau tidak pelakunya dan agar segera terungkap pelaku sebenarnya.
Pernyataan perihal pengusulan pengacara yang dilakukan Mulyana tersaji di kanal YouTube Misteri Mbak Suci yang sudah tayang pada Kamis, 11 Desember 2021.
“waktu ngambil PH (Pendampingan Hukum) itu saya sendiri, itu bukan permintaan kakak saya bukan,” ujar Mulyana dikutip DeskJabar dalam kanal YouTube Misteri Mbak Suci.
Tidak hanya publik yang curiga terhadap Yosef, Mimin atau bahkan Yoris, ternyata diawal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Mulyana juga menaruh curiga pada orang terdekat dari korban.
“Akhirnya yah maaf-maaf saya sendiri curiga ke pak Yosef, Bu Mimin, ke Yoris sendiri kan gitu yah. Sangat curiga karena kan kalau tidak ada barang yang rusak kan berarti orang yang ada di rumah itu kan, sehingga akhirnya berkesimpulan udah pake pengacaralah,” lanjut Mulyana.
Berdasarkan penuturan Mulyana pada tanggal 22 Agustus 2021, mengadakan pertemuan dengan Rohman Hidayah di lapangan golf Poltak, Lembang bersama Yosef untuk melakukan pendampingan hukum.
Sebetulnya pendampingan hukum ini, bukannya hanya untuk Yosef dan Mimin saja, tapi Mulyana juga tawarkan kepada Yoris. Namun, Yoris menolak tawaran dari Mulyana.
“Udah dibikin kuasa Yosef sudah tanda tangan, Yoris nggak mau padahal semalam sebelumnya sudah siap,” sambung Mulyana.
Menurut Mulyana menggunakan pendampingan hukum tidak harus mesti orang yang bersalah, dan untuk menekan kepada keluarga terdekat korban untuk mengatakan yang sebenarnya.
“saya nggak ada salahnya kalau pendampingan dari awal sekalian untuk pengepresan tadi, bikin pengakuan yang sebenarnya,” kata Mulyana.
Bahkan Mulyana mengharapkan dengan adanya pendampingan kepada kerabat terdekat korban Yosep, Mimin atau bahkan Yoris untuk berkata jujur.
“karena kalau klien itu tidak jujur, itu repot buat pengacaranya nanti. Kalau melakukan yah bilang melakukan, kalau nggak bilang lah nggak tinggal bilang sejujurnya lah. kadang-kadangkan banyak orang tidak sedikit antara otak, biwir dan hati tidak nyambung muncullah kebohongan disitu,” ungkap Mulyana.
Mulyana juga sempat mengatakan sebelum ia meminta mengusulkan Yosef menyewa pengacara, rupanya terlebih dahulu menyakinkan apakah Yosef terlibat dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Bahkan Mulyana pun sempat ingin melakukan memukul kakaknya Yosef, untuk menyakinkan bahwa kakaknya terlibat atau tidak.
“Sampai saya maaf saja hampir mau berbuat durhaka dengan memukul kakak saya kalau dia tidak jujur. Kalau melakukan akui, kalau tidak melakukan bilang,” lanjut Mulyana.
Terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, keluarga ataupun publik yang mengikuti kasus ini agar segera terungkap. Dan tersangka segera tertangkap untuk mempertanggung jawabkan tindakan kejinya terhadap korban.***
