SUMEDANG, Kesurupan Sampai 10 Tahun Setelah Memetik Bunga di Pemakaman Marongge

- 4 Desember 2021, 12:27 WIB
Tampilan pemakaman Marongge di Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Tampilan pemakaman Marongge di Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. /Google Maps

DESKJABAR – Kawasan pemakaman Marongge di Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, selain sohor dengan keyakinan sebagian orang soal ilmu pelet (pemikat lawan jenis) dan juga yang meyakini sebagai lokasi angker.

Berdasarkan catatan DeskJabar, ada catatan kejadian nyata tahun 1991, dimana seorang mahasiswi asal Sumedang mengalami kesurupan sampai 10 tahun, setelah memetik bunga di pemakaman Marongge.

Mahasiswi tersebut ketika masih normal, merupakan salah seorang “kembang kampus” yang tergolong banyak ditaksir pria.

Suatu ketika, angkatan mahasiswa kampusnya memasuki masa kuliah kerja di lingkungan masyarakat pada tahun 1991, dan kebetulan kelompoknya ditempatkan di Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: SUMEDANG, Tol Cisumdawu, Inilah Kenangan Sebelum ada Gerbang Tol di Depan Sekolah Pertanian Tanjungsari

Nah, di Kecamatan Tomo itulah, terdapat pemakaman Marongge yang oleh sebagian orang disebut “keramat” dan diyakini ada nuansa mistis pelet.

Beberapa mahasiswi yang sedang praktek lapangan di Tomo, penasaran dengan pemakaman Marongge, siang hari bermain-main ke lokasi tersebut.

Obrolan dari sejumlah rekan-rekannya, diketahui gadis temannya itu mulai kesurupan, ketika malam harinya tiba-tiba semalaman sampai pagi menghangatkan diri dekat tungku masak.

Bahkan, gadis itu mengoceh sendiri dengan suara entah siapa. Kegemparan pun terjadi di kalangan teman-teman dan warga setempat melihat kejadian ini.

Bingung dengan kejadian ini, warga pun mendatangkan seorang ustadz untuk menyembuhkan kesurupan itu. Kemudian ustadz bertanya, apakah gadis itu seperti apa saat siang hari.

Baca Juga: Sumedang, Dibalik Populernya K-Pop, Inilah Makanan Keseharian Orang Korea, Diantaranya Ubi Cilembu

Teman-temannya mengingat, mereka saat itu bermain sampai menjelang maghrib di kawasan pemakaman Marongge, dan temannya itu tertarik melihat ada bunga lalu memetik.

Singkat cerita, oleh ustadz tersebut, gadis itu disembuhkan dari kesurupan. Namun karena kondisinya, ia terpaksa dipulangkan ke tempat tinggalnya di Tanjungsari, Sumedang, sebelum selesai praktek kerja lapangan.

Namun kemudian, gadis itu menjadi sering tidak muncul dalam keseharian kuliah di kampus. Info beredar, penyebabnya gadis itu masih tetap sering kesurupan kembali, sehingga sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Akibat mengalami kesurupan selama bertahun-tahun, nasib nelangsa pun dialami gadis tersebut sampai lulus kuliah pun belum ada pria melamar.

Baca Juga: Sumedang, Kisah Supir Ambulance yang Tertidur di Warung Gaib di Cadas Pangeran

Yang namanya jodoh sudah diatur Allah Swt, gadis itu kemudian dilamar seorang teman kuliahnya, sehingga kemudian berjodoh.

Ada cerita dari rekan-rekannya, karena kesurupan yang belum kunjung sembuh, wanita itu beberapa kali melakukan hal-hal di luar nalar manusia.

Diceritakan sejumlah rekan-rekannya, wanita itu jika sedang kesurupan kembali terjadi, pernah kuat berjalan kaki secara cepat tanpa berhenti dari Tanjungsari Sumedang sampai ke Cicalengka Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Pasca Mengantar Orderan Gaib ke Kuburan Cikadut, Bandung, Supir Taksi Kapok Keluar Malam

Namun kemudian, sekitar awal tahun 2000-an lalu, ada kabar wanita kesurupan bertahun-tahun itu kemudian sudah meninggal dunia. Beberapa tahun kemudian, suaminya pun juga meninggal dunia.

Sementara itu, ulama asal Cirebon, Buya Yahya, menjelaskan soal ilmu pelet sesungguhnya adalah bahasa dari dukun santet.

“Itu syirik dan merupakan ilmu sihir, dilarang dalam agama Islam,” tegas Buya Yahya.

Keterangan Buya Yahya itu muncul pada YouTube Al-Bahjah TV, “Apakah Ilmu Pelet Ada? - Buya Yahya Menjawab”, diunggah 20 April 2018. ***

Editor: Sanny Abraham


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x