Update Keterangan Saksi Kasus Pembunuhan Subang, Mimin, Istri Muda Yosef Belum Tenang, Ini Alasannya

- 30 November 2021, 08:27 WIB
Mimin, istri muda Yosef, mengatakan merasa tidak tenang sampai pembunuh ibu dan anak di Subang diumumkan.
Mimin, istri muda Yosef, mengatakan merasa tidak tenang sampai pembunuh ibu dan anak di Subang diumumkan. /YouTube Misteri Mbak Suci/

DESKJABAR – Penyidik Polda Jabar terus bekerja keras mendalami kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Salah satu yang memerlukan pendalaman adalah pemeriksaan para saksi.

Update terbaru pada pemeriksaan Senin 29 November 2021, penyidik Polda Jabar di Mapolres Subang memeriksa 7 saksi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Para saksi yang menjalani pemeriksaan tersebut antara lain Mimin Mintarsih, istri muda Yosef Hidayah, dua anak Mimin, yaitu Arigi dan Abi, dan teman main Arigi.

Pemeriksaan terhadap Mimin dan anaknya juga teman main anaknya tersebut berlangsung Senin siang.

Baca Juga: Analisis Terbaru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, HP Amel Ungkap Tersangka Kepo atau Iseng

"Alhamdulillah. Lebih sehat, lebih kuat, lebih tegar," kata Mimin ketika ditanya wartawan mengenai kondisinya saat ini.

Hasil wawancara tersebut juga ditayangkan di kanal YouTube Misteri Mbak Suci, Senin 29 November 2021, "TEMUAN BARU...SIAPA PEMBUAT NASI GORENG !!?? || UNGKAP BU MIMIN DALAM BAP."

Kepada wartawan, Mimin mengatakan kooperatif dan siap dipanggil untuk menjalani pemeriksaan lagi demi pengungkapan kasus pembunuhan Subang tersebut.

Mimin mengaku merasa belum tenang dengan belum terungkapnya pembunuh  ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu alias Amel.

"Semoga cepat terungkap, supaya kita bisa hidup tenang. Sebelum pelakunya ditentukan, secara otomatis, kita belum tenang," kata Mimin seusai menjalani pemeriksaan, Senin 29 November 2021.

Anak sulung Mimin, Arigi, menyampaikan hal senada. Ia pun berharap pelakunya segera ditangkap.

Arigi mengungkapkan bahwa dengan kejadian pembunuhan Subang tersebut, hubungan di lingkungan keluarga dan tetangganya tidaklah terganggu.

"Tapi kalau di media sosial sebelum pelakunya terungkap sangat terganggu dan berharap pelakunya segera tertangkap," ucapnya.

Baca Juga: Pembelajaran dari Kasus Pembunuhan di Subang, Sumy Hastry: Pentingnya Menjaga dan Melindungi TKP

Kuasa hukum Mimin, Deden Nasution menjelaskan ada 40 pertanyaan yang diajukan penyidik kepada Mimin adalah untuk menambah kejelasan dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebelumnya.

"Ada pertanyaan sekitar di mana Pak Yosef parkir motor saat datang ke rumah, dijawab di dalam rumah," ujar Deden Nasution.

Kemudian pertanyaan mengenai jumlah jam dinding di rumah ibu Mimin, kata Deden Nasution melanjutkan, yang dijawab ada enam.

"Ada pertanyaan juga soal kebiasaan Abi selain main game, suka main badminton antara sore dan magrib, setelah itu pulang," ucap Deden Nasution.

Terkait pemeriksaan dua putra Mimin, yakni Arigi dan Abi, itu merupakan pemeriksaan yang ke-4 kalinya bagi mereka.

Mereka kembali ditanya seperti hasil pemeriksaaan di awal, seperti di mana posisi Arigi saat tanggal 17 Agustus malam, yang dijawab ada di toko dan ada saksi teman-temannya.

Salah seorang saksi yang juga teman Arigi, mengiyakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 2021, ia bersama Arigi bermain game di toko.

Seperti diberitakan, penyidik sudah memeriksa 55 saksi sejak kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini ditangani Polres Subang.

Kasus pembunuhan Subang ini sudah melewati hari ke 100 namun belum juga ada siapa yang akan dijadikan tersangka.

Baca Juga: UPDATE Analisis Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Sumy Hastry: Mungkin 1 Korban Jadi Target Pembunuh

Temuan sidik jari dan DNA di TKP

Seperti diberitakan DeskJabar.com, setelah terjadi pembunuhan ibu dan anak di Subang pada 18 Agustus 2021, polisi yang masuk TKP mendapati lantai rumah dalam keadaan basah.

Pelaku diduga berusaha membersihkan sidik jari termasuk di tubuh korban Tuti Suhartini dan Amel sebelum ditumpuk di bagasi mobil Alpard.

Pelaku juga diduga membersihkan bodi mobil Alphard untuk menghilangkan jejak sidik jari.

Meskipun mobil sudah dibersihkan, menurut pakar forensik Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry, karena dibersihkan secara terburu-buru sehingga di beberapa bagian mobil masih ditemukan sidik jari.

Sumy Hastry menilai pelaku kejahatan semakin pintar dalam menghilangkan jejak-jejak karena semua orang mudah mengakses forensik di internet, untuk mempelajari cara menghilangkan alat bukti.

Pada kesempatan lain, Sumy Hastry menjelaskan bahwa proses identifikasi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang butuh waktu lama meskipun penyidik sudah mendapatkan puluhan DNA di TKP.

"Kita sudah dapatkan puluhan DNA yang ada di sekitar lokasi, kita petakan. Matching nggak dengan DNA yang kita dapat di properti atau barang bukti di lokasi itu. Makanya butuh waktu lama," tutur dr Sumy Hastry.

Baca Juga: KABAR TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, dr Sumy Hastry: Korban Datang dan Minta Tolong

Ia menjelaskan, pemeriksaan darah cepat, yaitu tiga hari selesai. Akan tetapi, untuk memeriksa sidik jari di rokok, atau di kursi, pintu, atau mobil, prosesnya lama.

"Tambah lama lagi karena pemeriksaan berulang dan diambil beberapa kali. Apalagi TKP Subang kacau sudah terkontaminasi karena ada banyak orang yang masuk," ujar Sumy Hastry.

Penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah berjalan lebih dari 100 hari. Sejauh ini, polisi masih bekerja keras untuk mengungkap pelaku pembunuhan, otak atau dalang, juga pembantu, dan orang yang mengetahuinya.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Misteri Mbak Suci


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x