INFO TERBARU, Analisa Pembunuhan di Subang Sebelum Meninggal Amalia Melakukan Perlawanan Atau di Ini Dulu

- 24 November 2021, 19:50 WIB
Kondisi mobil Toyota Alphard dimana jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu disimpan, pada kejadian pembunuhan di Subang Jalancagak,18 Agustus 2021.
Kondisi mobil Toyota Alphard dimana jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu disimpan, pada kejadian pembunuhan di Subang Jalancagak,18 Agustus 2021. /YouTube Anjas di Thailand

 

DESKJABAR - Salah satu korban pembunuh ibu dan anak di Subang yaitu Amalia Mustika Ratu atau Amel Subang, kemungkinan melakukan perlawanan lebih dulu atau menerima penyiksaan dulu dari pelaku pembunuhan di Subang sebelum meninggal dunia.

Kematian Amel berbeda dengan ibunya Tuti Suhartini yang juga menjadi korban pembunuhan di Subang yang terjadi pada tanggal 18 Agustus 2021.

Tuti Suhartini kemungkian tidak melakukan perlawanan dan langsung meninggal saat di eksekusi pelaku pembunuhan di Subang, sementara Amel ada jeda waktu.

Hal tersebut berdasarkan analisa dari Youtuber Anjas di Thailand dalam analisa terbarunya yang tayang pada Rabu 24 November 2021.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Tuyul Tidak Mampu Mencuri Uang di ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

Baca Juga: ANALISA TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ada Sesuatu di Mobil Alphard ?

Anjas mencoba menganalisa eksekusi pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang, berdasarkan foto-foto jasad Tuti Suhartini dan Amel atau Amalia Mustika Ratu yang jadi korban pembunuhan di Subang.

“Dari foto foto yang saya terima, saya asumsikan ibu Tuti meninggal sekitar jam 2 dan Amel sekitar jam 5 pagi,” ujar Anjas.

Menurut Anjas, jarak kematian Tuti Suhartini dengan Amel cukup panjang, apalagi kalau melihat jasad kedua korban.

"Ibu Tuti linier bahwa dia dieksekusi saat tidur karena bagian depan hancur. Dipukul langsung meninggal dunia, tidak ada hal-hal yang menunjukkan terjadi penyisaan atau perlawanan,” ucap Anjas.

Dikatakan Anjas, berbeda dengan Amel, ada kaya bekas luka seperti sayatan pisau di bawah mata dan ada beberapa luka-luka.

Baca Juga: DARI PEMERIKSAAN SAKSI TERAKHIR, Kasus Pembunuhan Di Subang, Polisi Akan Segera Tetapkan TERSANGKA

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU 2021, Pelaku Diduga Menaruh Dendam Pada Amel, Hingga Dibiarkan Kesakitan

"Dengan kondisi seperti itu, ada dua kemungkinan yang terjadi yakni pada saat dieksekusi, Amel melakukan perlawanan atau dia disiksa," kata Anjas.

Kalaupun melakukan perlawanan, lanjut Anjas sekuat-kuatnya perlawanan tenaga perempuan tidak akan bertahan dari yang pertama (Tuti).

Dengan luas rumah yang tidak terlalu besar, ada kemungkinan Amel mendengar kegaduhan yang terjadi di kamar ibunya, Tuti Suhartini.

“Kalau Amel melakukan perlawanan tidak akan butuh waktu sampai 2 jam. Kenapa butuh 2 jam untuk mengeksekusi Amel,” kata Anjas.

Menurut Anjas, ada kemungkinan si pelaku sengaja ingin Amel mengalami kesakitan sebelum meninggal sebagai korban pembunuhan di Subang.

Baca Juga: TERKUAK, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Amalia Disiksa Sebelum Dibunuh

Baca Juga: SADIS, Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Menikmati Kesakitan Luar Biasa yang Dialami Amel

Ada hal-hal yang isyaratkan korban sebelum meninggal dunia mengalami kesakitan luar biasa. Beda dangan Tuti, proses kesakitannya tidak lama.

Secara priskologis, dugaan kedua bahwa Amel sengaja disiksa. Bahwa ini tidak lagi soal pelaku, tapi juga ada otak, ada juga orang yang membantu, apalagi di olah tempat kejadian perkata (TKP) tidak terjadi kerusakaan di pintu.

“Tapi hal juga yang sangat kecil kemungkinan orang yang punya hubungan emosional, masa sih dia tega membuat amel kesakitan selum meninggal dunia,” tutur Anjas.

Tapi yang gak habis piker,  lanjut Anjas jarak kematian paling tidak sejam saja sudah lama sekali. Orang itu tega sekali membiarkan kesakitan luar biasa Amel.

"Pada saat dikatakan penyebab kematian benda tumpul, berarti ada luka-luka lain seperti di bawah mata, itu juga menggambarkan orang itu benci dan sebel banget, dan menikmati amel kesakitan,” ucap Anjas.

Baca Juga: Waspada 7 Gejala Kolesterol Tinggi, dr. Zaidul Akbar Beri Resep Penurun Kolesterol

Anjas juga menyadari bagaimana tim penyidik mampu bertahan dari tekanan publik yang menginginkan tersangka segera diumumkan.

Menurutnya, kalau tim penyidik kalau hanya menyelamatkan ego, sebenarnya mereka bisa saja mengumumkan tersangka pembunuhan di Subang.

Namun, ada strategi yakni mereka ingin mendapatkan banyak orang, karena itu tadi ada 4 kategori tersangka pembunuhan di Subang yakni pelaku, otak, orang yang membantu, dan orang yang mengetahui.**

 

 

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x