Network
DESKJABAR – Tiga hari lagi menjelang tepat 100 hari kasus pemunuh ibu dan anak di Subang, pengungkapan kasus kian terang benderang. Polisi tampaknya sudah siap akan mengumumkan calon tersangkanya.
Di hari-hari menuju tepat 100 hari, indikasi adanya calon tersangka kasus pembunuh ibu dan anak di Subang sudah kian kuat, dan diyakini polisi sudah punya calon tersangkanya.
Calon tersangkanya diduga akan datang dari para saksi yang telah diperiksa oleh tim penyidik dalam pengungapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustikaratu yang akrab disapa Amel.
Tentunya publik segera ingin mengetaui siapa tersangka kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang telah begitu menyedot perhatian publik hingga ke tingkat nasional.
Perkembangan bahwa polisi telah memiliki calon tersangka kasus pembunuhan Subang sadis tersebut, sudah tersirat dan tersurat dari pernyataan dua polisi yang juga ikut mengawal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.
Seperti diketahui, dalam pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, tim penyidik sudah memeriksa sekitar 55 saksi, yang kebanyakan adalah orang-orang terdekat.
Dari sejumlah saksi tersebut bahkan Yosef, suami dan ayah dari korban, kemudian Yoris anak dan kakak dari korban, serta Danu, sepupu korban, sudah menjalani pemeriksaan berkali-kali.
Calon tersangka kasus pembunuh ibu dan anak di Subang akan datang dari para saksi yang telah diperiksa tim penyidik, muncul dari pernyataan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol, Erdi Chaniago, dan pakar forensik Mabes Polri, dr.Sumy Hastry.
Calon tersangka
Indikasi bahwa calon tersangka akan datng dari para tersangka yang telah dipanggil tim penyelidik pertama datang dari Erdi Chaniago.
Menurut Erdi, penyidik lebih intens melakukan pengusutan kasus ini baik pengumpulan alat bukti maupun pemeriksaan saksi saksi.
Dan dari penyelidikan yang dilakukan selama ini menyebut calon tersangka mengerucut pada sejumlah saksi yang kemungkinan bakal jadi tersangka.
Erdi pun sudah optimis dalam waktu dekat akan mengumumkan tersangkanya. Dengan begitu pula, sebagai bentuk jawaban bahwa penyidik tidak ada kesulitan dalam mengusut kasus ini.
"Jadi sudah kami tegaskan beberapa waktu lalu juga memang tidak ada kendala hanya lebih diutamakan ke hati hatian, dan mengedepankan hak asasi manusia," ujarnya.
Erdi A Chaniago dinilai lebih berwenang menyampaikannya terlebih setelah kasus ini diambil alih oleh Polda Jabar sejak Senin 15 November 2021 atau bersamaan dengan tugas hari pertama Kapolda Jabar yang baru Irjen Pol Suntana.
Kepada wartawan, di Sumedang, Erdi A Chaniago menyatakan, pengambilalihan kasus pembunuhan Subang oleh Polda untuk lebih memudahkan penyelidikan dan penyidikan.
Sehingga alat bukti yang didapat serta petunjuk kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut dapat dikaitkan dengan peralatan digital yang ada di Polda Jabar.
Selain itu, penanganan perkara ini juga dimaksudkan agar lebih objektif dan efisien sehingga hasilnya menjadi lebih baik.
Baca Juga: SIM Keliling Bandung Jadwal dan Lokasi Teranyar Hari Ini dan Besok, 23-24 November 2021
Indikasi kedua datang dari pernyataan dr.Sumy Hastry. Saat ahli forensik itu terlibat dalam talkshow di kanal Youtube Denny Darko, bersama Anjsa di Thailand, yang tayang pada Senin 22 November 2021 malam.
Anjas sendiri yang paling sering melakukan analisa terhadap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Dia seorang dosen di Chulalongkorn University Bangkok Thailand.
Kanal YouTube Anjas di Thailand penuh dengan video ratusan pembahasan kasus pembunuhan di Subang, bahkan dengan nada guyon, Denny Darko menyebutnya sekarang ganti nama bukan Anjas di Thailand tapi Anjas di Subang.
Ahli Forensik dr Sumy Hastry yang hadir secara offline bersama Danny Darko menyebut bahwa secara ilmiah memang sudah dikantongi calon tersangkanya dan tinggal penyidik yang mengumumkan.
Dalam dialognya, Anjas banyak menanyakan soal DNA puntung rokok kepada Sumy Hastry. Ahli Forensik Sumy pun menjawab bahwa memang banyak puntung rokok disana, karena selalu banyak orang disana.
Karena selain tempat tinggal rumah tempat kejadian perkara (TKP) tersebut juga menjadi kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Sumy Hastry menyatakan memang disitu banyak puntung rokok dari berbagai merk, namun ada puntung rokok milik salah satu saksi yang diperiksa dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.
Sumy pun menyebut dirinya sebagia dokter dan polisi memang hati hati, ingin memastikan dulu tersangka, karena harus ada pintu masuknya darimana.
Baca Juga: FAKTA TERKINI, Pemilik DNA di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Sudah di Kantong Polisi
"Saya ingin memastikan dulu yakin orang itu terlibat dalam tindak pidana, nah dari hasil pemeriksaan sekarang kan dari puluhan saksi bisa naik tersangka dari bukti bukti yang kami periksa di laboratorium forensik," ujar dr Sumy Hastry menegaskan.
Kalau sudah ada calon tersangka, mungkinkan polisi akan mengambil momen tepat hari ke-100 akan mengumumkan tersangka kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Semoga saja terjadi. ***
