TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mungkinkah Ada Orang Cuci Uang di Yayasan ?

- 22 November 2021, 17:52 WIB
YouTuber Anjas di Thailand dan rumah tempat kejadian pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang sekaligus kantor yayasan
YouTuber Anjas di Thailand dan rumah tempat kejadian pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang sekaligus kantor yayasan /kolase YouTube Anjas di Thailand dan foto DeskJabar

DESKJABAR – Terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, mungkinkah ada orang yang cuci uang di yayasan ? Seperti apakah dugaan netizen ?

Menjelang 100 hari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu, YouTuber Anjas kembali memunculkan analisa, pada Senin, 22 November 2021.

Anjas menduga-duga, apakah ada kemungkinan pelaku pembunuh otaknya adalah orang di luar keluarga.

Bahkan, kata Anjas, ada pula membahas dugaan netizen yang menghubungkan dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Baca Juga: TRAGEDI SUSUR SUNGAI CIAMIS: 11 Muridnya Tewas, Seorang Guru Perempuan Jadi Tersangka

Diketahui, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) merupakan ibu dan anak, yang juga pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional yang menaungi dua sekolah.

Ada pun ibu dan anak itu ditemukan tewas pada sebuah mobil pada garasi rumah mereka di Kampung Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.

Pada YouTube Anjas di Thailand, berjudul “Yayasan Jadi Lahan Basah ?? Pencucian Uang ?? diunggah Senin, 22 November 2021, Anjas membahas soal pendirian yayasan sekaligus dugaan-dugaan para netizen.

Anjas menunjukan sesuatu yang diyakini sebagai aslinan akte pendirian Yayasan Bina Prestasi Nasional, tampak ada tujuh orang pendiri yayasan itu.

Baca Juga: Update JADWAL LENGKAP INDONESIA OPEN 2021, Berikut ATLET INDONESIA Yang Akan Tampil

Di situ tercantum pendirian yayasan oleh Yosep Hidayah, Youries Raja Amalullah, Amalia Mustika Ratu, Tuti Suhartini, Ujang Sutrisna, Iwan Rudianto, dan Ato Sudiarto.

Tertulis pula susunan kepengurusan, dimana Yosep Hidayah sebagai ketua, Youries Raja Amalullah sebagai ketua umum, Amalia Mustika Ratu sebagai sekretaris, Tuti Suhartini sebagai bendahara, Ujang Sutrisna sebagai ketua pengawas, Iwan Rudianto sebagai anggota pengawas, serta Ato Sudiarto sebagai anggota pengawas.

Menurut Anjas, untuk urusan sekolah, ada juga pertanyaan kemungkinan pihak lain ingin mengambilalih atau merebut yayasan.

Dikatakan Anjas, walau ukuran dan luasan tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu luas, biasanya di sekolah ada pendapatan-pendapatan, misalnya dana hibah dari swasta, pemerintah, dll.

Baca Juga: VIDEO PANAS VIRAL GARUT: Yernyata Ini Motif Pelaku Sengaja Sebarkan ke Media Sosial

Anjas menduga, perkembangan sekolah ini sangat pesat dibawah kepemimpinan Youries (dimana orang sudah kadung menulis dengan Yoris), Amalia Mustika Ratu, dan Tuti Suhartini.

Anjas juga mengatakan, ada pertanyaan dari netizen, apakah mungkin di yayasan ada orang melakukan cuci uang, sebab salah seorang pendiri adalah politikus dan anggota dewan ?

“Waduh, ini adalah sebuah tuduhan yang luar biasa. Ini adalah dugaan, banyak netizen berpikir seperti itu,” ujar Anjas.

Dikatakan Anjas, bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu sudah melebar ke mana-mana.

Baca Juga: BALADA YANA CADAS PANGERAN: Akibat Nge-Prank 3  Dunia (Ghoib, Nyata dan Maya), Akhirnya Jadi TERSANGKA

Anjas menolai, siapa pun bisa dicurigai seperti itu, tapi memang perlu dibuktikan, misalnya saat polisi mencetak print out rekening koran dari almarhumah Amalia Mustika Ratu.

Mencetak print out rekening koran di bank, menurut Anjas bisa menjadi salah satu cara melihat kemungkinan hubungan dengan yayasan.

Tapi, kata Anjas, belum menjadi jaminan, orang-orang yang terkait aliran dana itu terlibat pembunuhan ibu dan anak di Subang itu.

Nah, kata Anjas pula, kembali kepada urusan pendirian yayasan, ada nama-nama lain yang selama ini belum disebut-sebut Ujang, Ato, atau Iwan berbicara di media massa.

Baca Juga: BELUM ADA di Kode Redeem FF, Tapi Kamu Bisa Dapat Skin Senjata Baru SPAS12 dan AUG Cosmic di Event Ini

Anjas kemudian melakukan pencarian data di Google, dimana kemudian muncul nama-nama itu diantaranya sebagai sekretaris dewan (sekwan) di DPRD (Subang), ada juga yang berniat mencalonkan diri sebagai Sekda Pemkab Subang, dsb.

Menurut Anjas, jika dikaitkan dengan langsung dengan kasus itu, adalah belum tentu karena masih proses sangat panjang.

Namun jika dikaitkan orang-orang yang sudah berbicara di media massa, misalnya Yoris dan Yosep, dimana Anjas menduga mereka adalah pemegang utama dari yayasan.

Anjas juga mengatakan, muncul dugaan-dugaan dari netizen, bahwa yayasan dijadikan tempat pencucian uang.

Baca Juga: TERKUAK, Ancaman Hukuman dan Dua Alasan Yana Supriatna Lakukan Prank di Cadas Pangeran Sumedang

Anjas menduga, ada kemungkinan, bahwa Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini tersangkut dana yang sangat besar.

“Mungkin karena mereka tidak bisa diajak kerjasama oleh orang berkepentingan itu, mereka kemudian dieksekusi (alias dibunuh),” ujar Anjas.

Nah, katanya, apa-apa yang ia analisa itu, lebih berdasarkan dugaan-dugaan dari netizen, dimana dirinya merunutnya.

Namun Anjas mengatakan, kurang setuju jika kemungkinan-kemungkinan diarahkan kepada nama-nama di luar. Sebab, kunci rumah kejadian pembunuhan itu ditemukan tidak rusak.

Menurut Anjas, soal dugaan-dugaan netizen, atas dugaan cuci uang, nama-nama orang besar, dll, itu merupakan teori konspirasi yang mungkin saja, namun kemungkinannya kecil.

Anjas tetap mempersilahkan para netizen soal teori konspirasi tersebut. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x