Mengapa bisa demikian ? Disebutkan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti (Unwim), Budiasih, sekitar tahun 2012, bahwa sekitar tahun 2010 ketika patung Cadas Pangeran akan diganti yang baru, rupanya ada kolektor yang meminati patung lama Cadas Pangeran itu karena menilai sebagai ikon bersejarah.
Budiasih mengatakan, hanya memperoleh informasi, bahwa patung sepasang antara Pangeran Kornel dengan Herman Daendels itu kabarnya dibeli oleh kolektor itu sekitar Rp 300 juta tahun sekitar tahun 2010-2011.
Nah kemudian, kata Budiasih, kemudian oleh kolektor tersebut patung tersebut kemudian disumbangkan kembali, sehingga akhir bisa dipajang di halaman Kampus Universitas Winaya Mukti.
Menurut Budiasih, patung lama Cadas Pangeran itu dibuat oleh seorang seniman patung di Bandung sekitar tahun 1980-an.
Baca Juga: Cara Meramu Obat Herbal Batu Ginjal Ringan Ala dr. Zaidul Akbar
Diantara pemerhari sejarah Cadas Pangeran, sampai kini ada perbedaan pendapat soal jalur itu.
Ada yang memperoleh referensi, bahwa jalur Cadas Pangeran yang paling awal adalah jalur yang berada di atas dan kini jarang dilalui.
Namun ada yang berpendapat, bahwa pembangunan jalur Cadas Pangeran yang lama itu adalah seperti kita lintasi pada zaman sekarang.
Berdasarkan catatan, pembangunan jalan raya Cadas Pangeran sebagai penghubung Bandung dan Sumedang untuk ke Cirebon, dilakukan dengan sistem rodi (kerjapaksa yang diupah).