SUMY HASTRY, Ahli Forensik Sebut Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Tak Perlu Pengakuan Calon Tersangka

- 8 November 2021, 13:56 WIB
Dalam kasus pembunuhan Subang Sumy Hastry menyatakan tidak perlu pengakuan dari saksi saksi atau pun calon tersangka. Tapi pihaknya sudah menguji secara scientific (kaidah kaidah berdasarkan keilmuan) sudah didapatkan seperti dari tes hasil DNA.
Dalam kasus pembunuhan Subang Sumy Hastry menyatakan tidak perlu pengakuan dari saksi saksi atau pun calon tersangka. Tapi pihaknya sudah menguji secara scientific (kaidah kaidah berdasarkan keilmuan) sudah didapatkan seperti dari tes hasil DNA. /tangkapan layar instagram

DESKJABAR - Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang belum ditangkap Polsi. Hingga hari ke 80 atau menjelang tiga bulan Polisi masih berjibaku menangkapnya.

Namun berbagai perkembangan atas kasus pembunuh Subang yang menyita perhatian publik ini setidaknya ada titik terang dari apa yang dijelaskan oleh ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti.

Kasus pembunuhan Subang ini memang lama terungkap karena tidak adanya kesinambungan, sinergi antar penyidik, forensik, dan olah TKP. Namun Sumy Hastry Purwanti memastikan bahwa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini sudah rapi tinggal menunggu Polres Subang mengumumkannya.

Dalam kasus pembunuhan Subang Sumy Hastry menyatakan tidak perlu pengakuan dari saksi saksi atau pun calon tersangka. Tapi pihaknya sudah menguji secara scientific (kaidah kaidah berdasarkan keilmuan) sudah didapatkan seperti dari tes hasil DNA.

Baca Juga: Wow, Ternyata Rutin Minum Air Kelapa Bisa Bikin Awet Muda, Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Dalam sebuah talkshow yang dimotori Kriminolog UI Adrianus Meiala langsung mewawancarai Sumy Hastry Purwanti, ahli forensik Kedokteran Polri. Sumy menyebut, ada kesulitan di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang karena rusak TKP.

Menurut Sumy Hastry, Tempat Kejadian Perkara (TKP) itu tidak boleh disentuh oleh siapapun. "Minimal lima meter dari TKP tidak boleh ada orang disana apalagi masuk dan menyentuhnya," ujar Sumy Hastry dalam talkshow via instagram tersebut, 7 November 2021.

Menurut Sumy Hastry, memang untuk kasus Subang sudah ada yang berubah di TKP karena mungkin banyak orang disana yang ingin mengetui kejadian itu. Atau memang ada yang sengaja yang masuk.

Kriminolog UI dalam kesempatan itu juga bertanya saat ini Kasus Subang lama terungkap, tapi kelihatannya tidak banyak yang terlibat, ini kasus domestik, situasi konflik dalam keluarga kelihatannya pelaku saksi tidak jauh dari situ.

Namun menjadi lama apakah karena salah ambil bukti forensik atau salah pemeriksaan dilakukan penyidik?

Sumy Hastry menyatakan bahwa memang sat itu olah TKP tidak holistik, tidak bersama sama dan buktinya ketika di lakukan gelar perkata tidak konek. 

Dari itulah diulang lagi namun sekaran gusdah semua, turun mulai inafis, penyidik, ahli IT, kedokteran forensik dan sekarang sudah mulai kelihatan.

"Kuncinya kita harus bersama sama, mungkin kedepan minta dari kriminolog dan ahli forensik lain dan ada fsikiater porensiknya untuk mengantisipasi keterangan saksi yang berubah ubah," ujarnya.

Baca Juga: Arti Nama Gala Sky Andriasyah, Putra Mendiang Vanessa Angel dan Febri Andriasyah dalam Berbagai Bahasa

"Jadi dalam kasus Subang ada titik lemah saat penggabungan, TKPK, hasil otopsi, penyidik saat itu belum menyeluruh dan otopsi kedua dilakukan untuk melengkapi saja," ujarnya.

Bahkan seharusnya ahli forensik datang ke lokasi didampingi penyidik jadi bersama sama. Namun mungkin waktu itu kan ada kesibukan lain seperti penanganan Covid-19 dan vaksinasi.

Adrianus Meiala juga bertanya soal apakah situasi itu, diaman kegiatan gelar perkara menjadi tidak holistik bersama sama?

Sumy Hastry menyatakan memang tidak semuanya bisa makanya terus berikan pengalaman dan pemahaman penyidik yang baru.

"Setelah 17 agustus memang lagi ada kegiatan lain penangan Covid, jadi jangan menyalahkan teman penyidik Subang karena memang tidak semuanya bisa dan pengalaman jadi itu harus terus memberi pelajaran arahan kepada penyidik baru," katnaya.

 

Ada Luka Tebasan pada Amalian dan Tuti Suhartini

 

dr Sumy Hastry Purwanti yang juga polisi wanita pertama yang mendapatkan gelar doktor di Asia menjelaskan beberapa jenis luka yang didapat korban pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.

dr Sumy Hastry Purwanti mengatakan, dia telah memeriksa semua bagian tubuh dari kedua jenazah korban pembunuhan Subang.

dr Sumy Hastry Purwanti juga menjelaskan, bahwa terdapat luka vital akibat tebasan dari pelaku yang membuat korban pembunuh ibu dan anak di Subang tewas.

Baca Juga: Kode Redeem FF 8 November 2021, Ayo Sobat Temukan, SG Emas Golden Glare atau Katana Tranquil Torrent, Gratis

Baca Juga: Ingin Awet Muda dan Memiliki Wajah Glowing, Rutinlah Minum Ramuan Herbal Ala dr. Zaidul Akbar Ini

Selain itu dr Sumy Hastry Purwanti juga menjawab, mengapa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang sulit terungkap.

Sumy Hastry Purwanti menyinggung masalah tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

TKP, menurut Sumy Hastry Purwanti tidak boleh ada yang memasuki selain dari pihak penyidik kepolisian.

Baca Juga: Kode Redeem FF 7 November 2021, Pastikan Sudah Klaim Sobat, Ada SG Ungu, Alok, FFWC Throne, Gratis Garena FF

Baca Juga: Ternyata Menu Paling Sehat di Dunia Itu Makanan Khas Masyarakat Indonesia, Ini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

“Apabila TKP tidak ada orang yang memasukinya, maka penyidikan tentunya akan lebih mudah. Intinya jangan pernah berani mengacak-ngacak TKP,” kata Sumy Hastry Purwanti.

Selain itu Sumy Hastry Purwanti meminta masyarakat agar bersabar dalam pengungkapan kasus Subang tersebut.

“Tinggal menunggu pasti, tinggal butuh waktu saja, saya mengetahui, polisi memang terus-terusan melakukan penyidikan,” ujar dr Sumy Hastry Purwanti.

Baca Juga: Arti Nama Gala Sky Andriasyah, Putra Mendiang Vanessa Angel dan Febri Andriasyah dalam Berbagai Bahasa

Baca Juga: Cara Melihat Orang yang Memakai Ilmu Pelet, Inilah Ciri-cirinya

Sebelumnya, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terjadi pada 18 Agustus 2021 atau hampir 3 bulan yang lalu.

Korban pembunuh ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini (55) dan Amelia Mustika Ratu (23) ditemukan di dalam sebuah bagasi mobil mewah yang terparkir di sebelah rumah mereka di Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat.

Polisi telah memeriksa beberapa orang terdekat korban sebagai saksi dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini.***

 

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah