Ridwan Kamil, Wakil Jawa Barat di Pilpres 2024 : Ini Hasil Survei Publik dan Analisa Pengamat

- 4 November 2021, 08:15 WIB
Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil. /Antara / HO-Humas Pemprov Jabar/

Misalnya saja menggelar pertemuan dengan beberapa mitra kerja di Amsterdam, Belanda untuk bekerja sama dalam penanaman investasi di kawasan industri baru Rebana sebagai sebuah zona terintegrasi atau saling terkoneksi untuk tempat tinggal, wisata, bisnis dan industri dengan potensi pembukaan 3-5 juta lapangan kerja baru.

Bahkan menurut Eko Sri Raharjo, dalam masa pandemi Covid-19, Provinsi Jawa Barat masih menjadi destinasi investasi terbaik di Indonesia, sebagaimana tercatat pada semester 1 2021, di mana Jawa Barat memuncaki realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Indonesia dengan nilai sebesar Rp 72,5 triliun.

Baca Juga: Selebgram Rachel Vennya Jadi Tersangka Kasus Kabur dari Karantina di Wisma Atlet, Juga Pacar dan Manajernya

Begitu juga dengan keunggulan keberadaan 700 universitas serta responsivitas layanan investasi digital yang pernah dilontarkannya sebagai penunjang kelebihan lain Jawa Barat.

Realitas politik yang harus menjadi catatan adalah meskipun Jawa Barat memiliki “seabrek” kelebihan sebagai modal politik Ridwan Kamil, namun suara pemilih di Jawa Barat belum sepenuhnya milik Kang Emil.

Polaritas sosial politik yang terjadi selama ini menunjukkan bahwa publik Jawa Barat masih terbelah dalam referensi politik figur yang berbeda.

Taruhlah Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, boleh dibilang memiliki basis jaringan massa yang kuat juga di Jawa Barat. Ini artinya, daftar pemilik suara Jawa Barat yang mencapai sekitar 32,6 juta orang pada Pemilu 2019, belum aman di genggaman Kang Emil.

Perlu faktor-faktor lain untuk merawat dan merengkuh DPT terbesar dari seluruh provinsi di Indonesia itu, melalui posisinya sebagai kepala daerah Jawa Barat.

Formulasi untuk merawat dan melejitkan tingkat keterkenalan atau pengetahuan publik serta afeksi terhadap figur dan kinerja serta kepemimpinannya memang masih terbuka lebar.

Masih ada sekitar 3 tahun lagi untuk merealisasikan setiap konsep dan program pembangunan serta pelayanan publik yang sudah disusunnya sehingga secara tidak langsung akan memoles citranya sebagai seorang pemimpin yang kompeten, kreatif dan inovatif, sekaligus disukai publik Jawa Barat, bahkan nasional, sehingga rekam jejak kepemimpinannya akan terekam di benak publik luas Indonesia.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x