Hikmat Sumantri, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Madya Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, serta ketua kelompok petani setempat, Eman menunjukan, sukses mengendalikan hama tikus menggunakan burung hantu.
Keberhasilan sukses mengendalikan hama tikus di Ujungjaya, membandingkan antara areal yang dijaga burung hantu dengan yang tidak.
Dalam bincang-bincang dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, di Ujungjaya, Sumedang, Kamis, 2 September 2021, dengan Hikmat dan tokoh petani padi setempat Eman, menyebutkan, burung hantu sangat efektif dalam mengendalikan hama tikus.
“Cepat sekali tikus sawah menjadi berkurang, karena dimangsa burung-burung hantu. Fenomena perubahan ini sangat terasa sejak tahun 2017 sampai kini, serangan hama tikus menjadi sedikit di Ujungjaya, Sumedang,” kata Hikmat Sumantri senada Eman.
Baca Juga: Gerakan Pengendalian Hama Tikus Dilakukan Intensif Secara Kolaborasi di Jawa Barat
Sampai 95 persen
Disebutkan Hikmat, manfaat lain dari kegiatan konservasi burung hantu Tyto alba di Ujungjaya, yaitu sebagai sumber penyebaran teknologi ke daerah lain.
Menurut Eman, diperkenalkan cara membuat rumah burung hantu oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat di Ujungjaya, Sumedang, sangat bermanfaat untuk mengendalikan hama tikus, sehingga hasil panen padi petani banyak yang selamat.
Para petani di Ujungjaya, misalnya di Desa Kudangwangi, beberapa bulan lalu pun sukses mampu selamatkan 95 persen panen padi.
Bahkan, katanya, kini populasi burung hantu menjadi hidup nyaman di Ujungjaya, dan bermanfaat bagi manusia untuk pengendalian hama tikus.