Viral Soal Vaksinasi Janggal, Bupati Karawang Inspeksi Mendadak ke Puskesmas Telukjambe

- 14 Juli 2021, 15:51 WIB
Bupati Karawang inspeksi mendadak ke Puskesmas Telukjambe merespon berita viral soal suntik  vaksin janggal
Bupati Karawang inspeksi mendadak ke Puskesmas Telukjambe merespon berita viral soal suntik vaksin janggal /Instagram/@halokrw/

 

DESKJABAR - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana langsung melakukan inspeksi mendadak ke Puskesmas Telukjambe, Karawang, guna merespon kabar yang viral di sosial media perihal dugaan vaksinasi janggal.

Seusai kunjungan tersebut, Bupati Cellica mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada vaksinator jika terbukti melakukan kesalahan. Namun sebaliknya, jika tidak terbukti bersalah, akan ada konsekuensi hukum dan kasusnya akan diserahkan kepada pihak kepolisian Karawang untuk ditindaklanjuti.

Mengutip PMJ News, menindaklanjuti kabar yang viral di sosial media perihal dugaan vaksinasi janggal di Puskesmas  Telkjambe, Bupati Karawang, dr Cellica Nurrachadiana didampingi Wakil Bupati Karawang, H  Aep Syaepuloh, dan Kasatreskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana mewakili Kapolres Karawang, AKBP Rama Samtama Putra, melakukan inspeksi mendadak ke Puskesmas Wadas, Telukjambe Timur, Karawang, pada Selasa 13 Juli 2021 sore.

Baca Juga: Laporan PBB, 124 Juta Penduduk Dunia Jatuh Dalam Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19

Puskesmas saat itu sudah dalam kondisi sepi, namun seluruh petugas puskesmas kemudian dipanggil untuk kembali ke puskesmas. Para petugas ini diminta kembali ke puskesmas untuk dimintai keterangan.

Seusai dari puskesmas, rombongan kemudian beranjak menuju Mitra 10, tempat kerja penerima vaksin yang merasa janggal ketika ia divaksin. Di sana, Bupati dan Wakil Bupati bersama jajarannya menemui managemen Mitra 10 sebagai upaya mendengarkan keterangan kedua belah pihak setelah sebelumnya ke puskesmas.

Cellica mengemukakan, untuk memastikan kebenaran informasi yang viral itu, dan mengedepankan asas praduga tak bersalah, pihaknya akan segera melakukan cek laboratorium terhadap penerima vaksin.

Baca Juga: Bambang Soesatyo dan Ari Lasso Nanyi Bersama, Ketua MPR RI: Hadapi dengan Senyuman, Badai Pasti Berlalu

Bupati Cellica akan memberikan sanksi tegas kepada vaksinator jika terbukti melakukan kesalahan. Namun sebaliknya, jika tidak terbukti bersalah, akan ada konsekuensi hukum dan kasusnya akan diserahkan kepada pihak kepolisian Karawang untuk ditindaklanjuti.

Bupati Cellica berharap, kita semua agar dapat lebih bijak dalam menggunakan sosial media. Agar tidak dengan mudah menyebarkan berita yang belum diketahui kebenarannya.

"Semoga semuanya segera 'clear' dan lekas baik-baik saja. Kami berharap agar masyarakat untuk tidak ragu dan tetap semangat untuk menjalankan vaksin. Ayo kita semangat VAKSIN!," tutup Bupati Cellica.

Sudah menyuntuik 2000 orang

Sementara itu, vaksinator bernama Maola Nurul Shinta sekaligus pegawai Puskesmas menyangkal dirinya tidak menginjeksikan cairan vaksin.

"Saya sudah melakukan penyuntikan vaksin sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur). Tiap kami menyuntik, botol vaksin itu langsung kami ambil pakai spuit (pompa piston dalam alat suntik) untuk disuntikkan kepada penerima vaksin," kata Maola.

Baca Juga: Tips dr Tirta, Inilah Makanan yang Harus Dikonsumsi dan Dihindari Pasien Isolasi Mandiri

Maola mengatakan, ada dua teknik dalam menyuntik. Pertama, menekan ujung alat suntik menggunakan jempol. Kedua, menekan menggunakan telapak tangan.

Maola menggunakan teknik kedua sehingga di kamera terlihat seakan-akan cairan vaksin tidak terdorong masuk ke tubuh penerima vaksin.

Selain itu, Maola mengatakan jempol tangannya kapalan. Sebab selama satu minggu sebelumnya ia sudah menyuntik dua ribu orang lebih dengan rata-rata 300 orang per hari.

"Saya menyuntik tidak satu dua orang. Saya sudah menyuntik ribuan orang. Kalau saya ingin berbuat tidak benar, buat apa saya di sini sebagai petugas vaksinator?" kata Maola.

"Mereka mungkin berkata disuntik tapi tidak berasa, itu karena respons tubuh berbeda-beda tergantung keluhan dan kenyamanannya. Ada yang disuntik bilang sakit, ada yang tidak berasa, ada yang bilang terasa," tambah dia.

Baca Juga: Kelompok Milenial Dukung Vaksin Gotong Royong: Elite Jangan Saling Tuding

Maola berpesan kepada masyarakat untuk tidak percaya pada berita hoaks. Ia meminta masyarakat mempercayai tenaga medis yang dari awal pandemi ada di garda terdepan.

"Kami dari awal di garda terdepan, bahkan teman-teman kami banyak yang terkonfirmasi, tolong jangan lagi kami dibebani pikiran negatif dari orang-orang. Saya sedang tidak cari sensasi dan belas kasihan di sini," tutur Maola sambil berkaca-kaca.

Seperti diketahui, kegiatan vaksinasi sebuah puskesmas di Karawang yang diduga tidak menyuntikkan cairan vaksin covid-19 yang diposting ulang media sosial Instagram @halokrw pada Selasa 13 Juli 2021 mendadak viral.

Berdasarkan video, menyebutkan penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan tak biasa seperti vaksinasi pada umumnya."Jarum ditusukkan namun langsung dicabut lagi tanpa ada proses menekan ujung bagian atas suntikan. Seperti penyuntikan pada umumnya," tulis akun @halokrw.

Berdasarkan perekam video bernama Rima Melati (23), video itu diambil saat vaksinasi di Puskesmas Wadas, Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Senin  12 Juli 2021 siang.

Rima mengaku mengambil video untuk dokumentasi pribadi dan hanya mengirim video tersebut ke dua orang. Sedangkan, perempuan yang disuntik dalam rekaman video yaitu teman kerjanya bernama Tari Nurfadilah.***

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah