DESKJABAR- Sejak merebaknya Covid-19, tabung oksigen menjadi barang yang sangat dicari karena banyak yang membutuhkan untuk perawatan mereka yang terpapar Covid-19.
Untuk itulah, tempat isi ulang tabung oksigen menjadi buruan. Selain itu jual tabung oksigen dan juga alat kesehatan (alkes) juga selalu penuh karena banyak yang memerlukan.
Untuk pengisian tabung oksigen di Bandung diserbu warga dari pagi sampai malam hari. Salah satu tempat pengisian tabung oksigen di Jalan AH Nasution, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, terlihat warga harus rela mengantre untuk mendapatkan oksigen cair.
Baca Juga: Inilah 6 Tanaman Hias Penghasil Oksigen yang Baik, Cocok untuk Penyejuk Ruangan Rumah
Hal tersebut juga terjadi dibeberapa tempat lain, karena kondisi itulah Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengimbau masyarakat Jabar yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk tidak berlomba-lomba menstok tabung oksigen.
"Kita dahulukan kepada rumah sakit yang menurut kajian dokter dia perlu menggunakan tabung oksigen. Kalau yang isoman berasumsi sendiri untuk cadangan dan lain-lain, nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk rumah sakit yang lebih darurat," ucap Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil.
Menurut Kang Emil, saat ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar fokus memperbaiki manajemen distribusi oksigen ke rumah sakit-rumah sakit di Jabar. Sebab, ada daerah yang mengalami defisit, tapi ada daerah yang surplus oksigen.
Pemda Provinsi Jabar pun sudah menginstruksikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jasa Sarana untuk menyusun manajemen suplai oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit di Jabar.
Baca Juga: Kebakaran BEC Berhasil Diatasi, Dua Petugas Keamanan Kehabisan Oksigen