Ngabedahkeun Balong, Tradisi Persiapan Makan Ikan Saat Lebaran di Jawa Barat Menjadi Kenangan Keceriaan

- 9 Mei 2021, 11:07 WIB
Tradisi ngabedahleun balong menjelang Lebaran di Garut, Jawa Barat tahun 1940
Tradisi ngabedahleun balong menjelang Lebaran di Garut, Jawa Barat tahun 1940 /Nationaal Museum van Wereldculturen Belanda/

“Wah, ramai suasana ceria pokoknya, kalau setiap ada yang sedang ngabedahkeun balong. Kegembiraan semakin bertambah, ketika melihat ada ikan-ikan yang ukurannya paling besar,” ujar Dede Ramdan.

Apalagi, katanya, jika suatu saat bersamaan, ada lebih dari satu kolam yang sedang ngabedahkeun balong, ikan-ikan paling besar yang diperoleh, kemudian saling ditunjukan satu sama lain.

Baca Juga: Pentas Seni Ngabuburit Saalam Ramadan: Ajang Kreativitas Seniman Garut di Tengah Pandemi

Keceriaan

Kenangan serupa dilontarkan warga Kecamatan Tanjungsari, Sumedang, Ece (48), yang mengatakan, sampai tahun 1980-1990, masih cukup banyak yang memiliki kolam ikan, misalnya di Kampung Pangkalan, Desa Margajaya, juga di Desa Citali, dll.

“Saat itu, ngabedahkeun balong memang merupakan momen yang ditunggu menjelang Lebaran. Suasanannya sangat ceria, sangat banyak orang ikut ramai di kolam, pemiliknya mengambil yang paling besar, sedangkan tetangga mengambil yang ukuran cukup,” kenangnya.

Namun kini sejak tahun 2019, ditunjukan, bahwa yang memiliki kolam ikan, menjadi lebih banyak difungsikan sebagai usaha kolam pancing.

Baca Juga: Sinopsis Hercai season 3 Minggu 9 Mei 2021 : Sempat Di Penjara, Cihan Bebas Bekat Pernyataan Azize

Munculnya kolam-kolam baru ikan memang ada, namun lebih banyak digunakan sebagai kolam pancing. Mengapa demikian, karena diusahakan untuk tempat memancing, perputaran uangnya lebih cepat dan serta keamanannya.

Tradisi ngabedahkeun balong pun sudah menjadi perhatian pemerintah kolonial Belanda (sampai tahun 1942), bahkan sejumlah suratkabar berbahasa Belanda sampai tahun 1957.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah